Metroterkini.com - Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ), Sekretariat Daerah Rokan Hulu (Rohul) Muhardhan memberikan pernyataan mengejutkan adanya rekanan mencatut nama pejabat Rohul untuk dimenangkan proyek lelang.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai wartawan soal berseliwerannya selebaran dan spanduk yang berisi tudingan adanya dugaan pungutan liar fee proyek 2,5 persen bagi peserta lelang yang ingin memenangkan tender proyek di BPBJ Setda Pemkab Rohul.
" Isu pungutan atau fee proyek 2,5 persen itu tidak benar, kami bekerja sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada," kata Muhardhan, Senin (21/8/2023).
Menurutnya, isu itu sengaja dihembuskan oleh oknum peserta lelang yang keinginannya tak terakomodir atau gugur dalam mengikuti proses tender.
Atas kejadian adanya selebaran dan spanduk dugaan pungutan fee proyek tersebut, Muhardhan mengaku sudah dipanggil oleh Bupati Rohul, H. Sukiman.
" Kami sudah menyampaikan kepada pimpinan dan mengklarifikasi tudingan spanduk tersebut tidak benar," ujarnya.
Saat disinggung adanya oknum rekanan yang mencatut nama pejabat Rohul untuk dimenangkan dalam proses lelang proyek, Muhardhan tidak menampik hal tersebut.
Ia mengatakan, adanya oknum rekanan mengaku telah mendapat restu dari pejabat tinggi di Rohul untuk dimenangkan dalam tahap proses lelang proyek.
" Eeeh,,, hal-hal yang seperti itu, yang menyampaikan titipan pejabat itu memang ada, tapi bagaimana kami menanggapinya," tuturnya dengan nada gugup.
Sebaliknya, saat ditanya adanya titipan proyek dari petinggi pejabat Rohul, Muhardhan mengaku tidak ada.
" Kalau soal titipan proyek, saya pastikan itu tidak ada," tegasnya.
Untuk diketahui sampai saat ini dilansir dari laman LPSE Rohul sudah 52 dari total 53 kegiatan proyek yang telah selesai dilelang.[man]
