Tahapan Cinta yang Harus Kamu Lalui Sebelum Memutuskan untuk Menikah

Tahapan Cinta yang Harus Kamu Lalui Sebelum Memutuskan untuk Menikah

Metroterkini.com - Sebelum memutuskan untuk menikah dengan pasangan, kamu harus melewati beberapa tahapan cinta. Hal ini karena jika salah pilih dan tidak mengenal pasangan dengan baik akan membuat hubunganmu berakhir dengan perceraian.

Jadi, sebelum menghabiskan banyak uang untuk mengadakan pesta pernikahan besar-besaran, sebaiknya Beauties ketahui terlebih dahulu tahapan-tahapan cinta apa saja yang harus kamu lalui sebelum memutuskan untuk menikah. Cek di bawah sini yuk!

Tahapan Romantis

Menurut Mary Kay Cocharo, LMFT, MS, yang merupakan seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi di West Los Angeles, California, tahap pertama yang akan dialami seseorang dalam hubungan adalah tahapan romantis. “Alam membantumu melepaskan beberapa hormon kimia untuk membuatmu bersemangat ketika bertemu dengan pasanganmu. Hormon-hormon yang dimaksud adalah kortisol, dopamin, oksitosin, dan vasopresin,” jelas Cocharo. 

Hormon-hormon ini meningkatkan kewaspadaan, kesenangan, motivasi, kepercayaan, keterikatan, gairah seksual, daya tarik, dan pemikiran obsesif sambil mengurangi kesedihan, ketakutan, dan kebosanan. Pada tahap ini, kamu akan merasakan jatuh cinta begitu mendalam.

“Pada tahap ini, kamu merasa percaya telah menemukan belahan jiwamu dan tidak ada yang salah dengannya,” ujar Cocharo. Bagi banyak orang, tahap ini menjadi salah satu keputusan untuk menikah dan melamar pasanganmu. Eits, tapi ingat jangan terburu-buru karena masih ada tahapan lainnya!

Tahapan Perebutan Kekuasaan

Dalam hubungan yang baik atau buruk, tahapan romantis biasanya tidak bertahan lama. Setelah bulan (hingga dua tahun), biasanya akan muncul tahapan berikutnya yang disebut Tahapan Perebutan Kekuasaan di mana kamu mulai melihat tidak kesempurnaan pada pasangan.

Alhasil, akan ada cekcok kecil karena perbedaan latar belakang dan pola pikir yang membuatmu dan pasangan saling berebut ingin menguasai hubungan. Kamu dapat mulai menyuruh pasangan berubah kembali seperti saat di tahapan romantis. 

Penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan selama setahun sebelum pernikahan dan 6 bulan atau lebih setelahnya ketika pasanganmu dapat menerima dari manfaat optimal dari persiapan pernikahan.

Kemudian, adanya tekanan dalam hubungan, kebiasaan negatif, dan pola hubungan dapat membuat hubungan menjadi stabil atau malah menjadi sulit untuk dijalani. Kuncinya adalah saling sabar dan saling menerima segala kekurangan pasangan. 

Tahapan Cinta Dewasa

“Jika kamu bisa mendapatkan konseling pranikah, baik sebelum atau selama tahapan Perebutan Kekuasaan dalam hubunganmu, kamu dapat menghindari banyak rasa sakit dan penderitaan, serta menghindari pembentukan kebiasaan hubungan yang buruk,” jelas Cocharo. Dengan bimbingan dari terapis hubungan, kamu dapat mempelajari cara yang efektif untuk berkomunikasi dengan lebih baik, menyelesaikan konflik, dan memperdalam keintiman. 

Cocharo berkata, “Hal yang kamu pelajari dalam mengejar cinta yang dalam dan abadi dengan pasanganmu adalah bahwa kamu tidak menikah untuk bahagia. Sebenarnya, pernikahan memiliki misi yang lebih tinggi. Misinya adalah untuk membantu satu sama lain dalam bertransformasi.” Ketika kamu mengalami konflik, itu adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya dalam hubungan. 

Pasanganmu menjadi sekutu dalam membantu mencapai potensi tertinggi sebagai manusia. “Pernikahan menjadi laboratorium hidup tempat luka terdalam terpicu dan semoga saja dapat sembuh,” ujar Cocharo.

Berdebat dan bertengkar tentang banyak hal atau mengabaikan masalah tidak menyembuhkan luka. Hal ini malah akan menyebabkan luka yang lebih dalam dengan orang yang paling kamu cintai. “Yang terpenting adalah saling mengerti dan saling menerima kekurangan dan kelebihan dari pasangan untuk sampai di tahap cinta dewasa,” tutup Cocharo. [**]

Berita Lainnya

Index