Metroterkini.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam mulai mengusut peristiwa robohnya plafon Masjid Tanjak. Plafon masjid yang ada di kawasan Bandara Hang Nadhiem Batam itu rubuh meski baru dua bulan diresmikan.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pengumpulan data dan keterangan (pulbaket)," kata Kasi Intel Kejari Batam, Riki Saputra, Rabu (28/9/2022).
Riki menyebutkan pihaknya belum bisa menyampaikan detail sementara. Namun dia mengaku telah meminta keterangan dari sejumlah pihak, termasuk kontraktor pembangunan plafon masjid.
"Jumlah orangnya saya lupa, yang jelas sampai saat ini kami masih pulbaket. Masih berjalan kok. Ada beberapa pihak terkait pembangunan (kontraktor) masjid yang kami mintai keterangan," ujarnya.
Robohnya Plafon Masjid Tanjak menjadi sorotan karena baru beberapa bulan usai diresmikan.
Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam mengatakan robohnya plafon masjid tersebut terjadi di 35 persen luas plafon. Hasil dari tim investigasi BP Batam menyebutkan penyebab jatuhnya gypsum masjid dipengaruhi kelembaban.
Kelembaban tersebut diduga terjadi karena cuaca cukup ekstrim di Batam. Bentuk bangunan yang terbuka (open building) tanpa pintu, juga menyebabkan udara masuk dari seluruh sisi.
"Faktor tersebut memungkinkan udara bergerak naik ke atas dan memberikan dorongan serta beban lebih terhadap gypsum," terang Ariastuty melalui keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022) lalu.
Plafon Masjid Tanjak saat ini tengah dilakukan perbaikan oleh kontraktor. Masjid Tanjak saat ini dilakukan perbaikan selama dua bulan ke depan dan masih ditutup untuk kegiatan beribadah. [**]