Metroterkini.com - Pemerintah berencana untuk membangun minyak makan merah di Riau. Langkah itu karena Riau menjadi salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia.
Rencana disampaikan saat Wakil Presiden Ma'aruf Amin berkunjung ke Riau. Ma'aruf meminta pabrik minyak goreng atau minyak makan merah dapat dibangun di perkebunan sawit masyarakat.
"Untuk minyak merah pemerintah sudah memutuskan mendorong dibangunnya pabrik minyak makan merah di berbagai daerah. Terutama di daerah perkebunan rakyat di luar inti dan plasma," kata Ma'aruf di Pondok Pesantren Teknologi Siak Hulu, Kamis (25/8/2022).
Ma'aruf mengatakan pembangunan pabrik bisa dilakukan sebagai solusi di mana ada sawit rakyat yang tidak terserap. Sehingga pabrik minyak makan merah bisa menjadi solusi.
"Maka salah satu langkahnya adalah membangun dan melibatkan pihak swasta. Ini semua sedang didorong, pemerintah akan mendorong terus karena minyak makan merah punya keunggulan," ucap Ma'aruf.
Gubernur Riau yang mendampingi Ma'aruf mengatakan rencananya ada lima pabrik di Riau akan dibangun di wilayah itu.
"Khusus di Riau sebagai daerah penghasil sawit kami ingin mendorong untuk pelaku ekonomi karena di sini sangat diperlukan. Kami rencana ada lima pabrik," katanya.
Ketua Umum Apkasindo, Gulat ME Manurung mengatakan lima pabrik minyak makan merah layak dibangun di pondok pesantren. Sebab teknologi yang digunakan cukup sederhana.
"Salah satu ketertarikan beliau (Wapres) yakni selain santripreneur juga pendirian pabrik minyak makan merah di pondok-pondok pesantren. Apalagi teknologinya sederhana dan didukung dana BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit)," kata Gulat.
Berdirinya pabrik minyak makan merah di pondok pesantren disebut bukan hal biasa. Sebab banyak manfaat yang akan didapat setelah ada keputusan gubernur Riau.
"Lima daerah di Riau itu nanti akan kita tanyakan sama pak gubernur. Di mana ini nanti akan menjadi pemenuhan kebutuhan di pondok pesantren itu sendiri," imbuh Gulat.
Menurut Gulat, minyak goreng merah tidak ada bedanya dengan minyak makan lain. Minyak makan merah dinilai punya banyak vitamin A dan gizi-gizi lain.
Untuk produksi sendiri, dalam sehari bisa produksi 10 ton minyak sawit. Itu artinya 80 persen menjadi minyak makan merah.
"Untuk tahap awal, hitungan kami paling tidak kebutuhan minyak goreng untuk rakyat sudah terpenuhi 30 persen. Pak Wapres tadi dahsyat lagi, setiap 1000 ha ada 1 pabrik minyak goreng. Kita 3,5 juta hektare di Riau ada lima pabrik, itu berdiri di tengah perkebunan sawit rakyat," tegas Gulat. [**]