Metroterkini.com - Platform transportasi online Gojek yang saat ini sedang menguji coba penggunaan ratusan sepeda motor listrik di Jakarta mengatakan pengemudi ojek online (ojol) dapat menghemat hingga Rp700 ribu per bulan.
"Bisa menghemat 30 persen atau Rp700.000 sebulan karena hemat bensin, oli dan perawatan lain," kata Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo, diberitakan Antara, Kamis (4/8).
Operasional motor listrik memang diketahui lebih murah daripada motor konvensional. Hal ini disebabkan tarif listrik lebih murah ketimbang harga bensin.
Selain itu motor listrik tak butuh oli mesin, oli transmisi, saringan udara, knalpot atau komponen lainnya yang perlu biaya perawatan bulanan.
Gojek diketahui telah meningkatkan pengujian motor listrik menjadi sebanyak 500 unit pada November lalu, di antaranya bekerja sama dengan Gesits dan Gogoro, pengembang sistem tukar baterai asal Taiwan.
Area pengujian saat ini masih seputar Jakarta Selatan, terbatas karena jumlah stasiun tukar baterai baru sedikit.
Pengoperasian motor listrik oleh mitra Gojek tak bisa terlalu jauh dari stasiun tukar baterai lantaran cara mendapatkan sumber energi ini jadi andalan.
Tukar baterai membantu mitra bisa langsung bekerja kembali setelah kehabisan energi, jauh lebih cepat ketimbang menghabiskan waktu berjam-jam mengecas baterai di rumah. Cara ini mirip proses mengisi bensin di motor konvensional.
Berdasarkan pengakuan mitra, motor listrik yang disediakan Gojek statusnya disewakan sekitar Rp40 ribu per hari.
Pengembangan motor listrik ini dilakukan oleh Electrum, usaha patungan Gojek dan TBS Energi Utama melalui Karya Baru TBS. Bagi Gojek, Electrum akan membawa perusahaan mengejar target menuju transisi ke penggunaan kendaraan listrik secara total pada 2030.
Rubi menyampaikan jarak tempuh kendaraan listrik mitra saat ini sudah mencapai 1 juta kilometer dalam waktu beberapa bulan. Kata dia sebelumnya diperkirakan itu akan tercapai dalam setahun.
"Ini awal baik untuk kami terus mengembangkan ekosistem EV (kendaraan listrik) di Indonesia dan dapat jadi pertimbangan Electrum untuk meningkatkan jumlah motor listrik dan memperluas cakupan operasional," ujar Rubi. [**]