Metroterkini.com – Radiator menjadi unsur penting pada kinerja dan kenyamanan mobil. Maka dari itu, kalitas cairan yang digunakan menjadi penentu kinerja radiator. Agar optimal, radiator harus diisi dengan cairan bernama coolant. Takaran penggunaan coolant untuk radiator akan berbeda pada setiap jenis mobil.
Namun, tidak sedikit pemilik mobil yang mengganti coolant dengan cairan lain, salah satunya yaitu memakai air hasil pembuangan pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC).
Air hasil pembuangan AC dipercaya bagus untuk radiator karena tidak menyebabkan kerak yang menyumbat salurannya. Lantas, benarkah air buangan AC cocok untuk radiator?
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan jika anggapan tersebut mitos adanya.
Menurut Didi, air hasil pembuangan pendingin ruangan atau AC justru bisa menyebabkan munculnya karat di dalam mesin.
"Sebelumnya juga sudah pernah dilakukan riset, dan hasilnya cairan AC tetap menyebabkan karat,” ujar Didi kepada beberapa waktu lalu.
Karat tersebut akan menyumbat saluran atau pipa kapiler, merusak mesin, sensor-sensor yang ada dalam mobil dan komponen lainnya.
Menurut Didi, ketiga cairan tersebut (air mineral, air matang, air pembuangan AC) sangat tidak disarankan untuk mengisi radiator.
"Sebaiknya pemilik mobil menggunakan coolant yang sudah sesuai rekomendasi produsen mobil itu sendiri,” kata Didi. [**]