Kapal PMI Ilegal Tenggelam di Batam, Ini Nama Korbanya

Kapal PMI Ilegal Tenggelam di Batam, Ini Nama Korbanya

Metroterkini.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkap identitas 23 pekerja migran Indonesia yang menjadi korban kapal tenggelam di Batam, Kepri. Puluhan korban itu ternyata berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"23 orang kemarin masih di kita. Kita sudah koordinasi untuk tahap penyelidikan. Untuk sementara ini akan kita bina," tegas Kepala BP2MI Tanjung Pinang,Manggiring Sinaga, Rabu (22/6/2022).

Manggiring menilai pembinaan dilakukan agar PMI tak lagi kembali ke Batam untuk melakukan perjalanan ilegal ke Malaysia. Sebab daerah Kapulauan Riau sangat rawan jadi jalur gelap memberangkatkan PMI ke Negeri Jiran.

"Jangan nanti kita pulangkan tahu-tahu balik ke Batam lagi. Makanya kita kasih pembinaan di kantor dulu, kita juga kan koordinasi sama Pemda karena mereka ada yang mau dijemput keluarga," tegas Manggiring.

Selain pembinaan, Manggiring mengungkap identitas 23 PMI yang berasal dari wilayah Nusa Tenggara Barat. Ada dari Lombok Barat hingga Lombok Tengah.

"Jadi 23 ini PMI semua darj Nusa Tenggara Barat (NTB). Dari Lombok Barat dua orang, Lombok Timur 5 orang dan Lombok Tengah 16 orang. Ada yang dirawat di rumah sakit karena dia sesak terminum air laut. Itu juga kondisi sudah keluar dari rumah sakit," kata Manggiring.

Berikut adalah identitas PMI yang berhasil diselamatkan:

  1. Danil. Asal Jiken, Lombok Timur, NTB.
  2. Masrin. Asal Jiken, Lombok Timur.
  3. Suardi. Asal Seganteng, Mataram.
  4. Jefri. Asal Sakra Timur, Lombok Timur.
  5. Azharudin. Asal Moles, Lombok.
  6. Zulham. Asal Jangkih, Lombok Tengah.
  7. Sagir. Asal Batu Sejagat.
  8. Yusup. Asal Jangkih Jawa, Lombok Tengah.
  9. Mahli Fikri. Asal Tamping, Lombok Tengah.
  10. Amat. Asal Praya, Lombok Tengah.
  11. Zohir Abbas. Asal Mengelok, Lombok Tengah.
  12. Ahmas Yani. Asal Penalet, Lombok Timur.
  13. Abdillah. Asal Montong Sejat, Lombok Tengah.
  14. Denin. Asal Tumpak, Lombok Tengah.
  15. Jumawardan. Asal Jelantik Bawa, Lombok Timur.
  16. Syafii. Asal Muntung Munik, Lombok Tengah.
  17. Ariaawan Renseng. Asal Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
  18. Arif Rahman Hakim. Asal Praya Barat Daya, Lombok Tengah.
  19. Adi. Asal Praya, Lombok Tengah.
  20. Sahman. Asal Terara, Lombok Timur.
  21. Arum. Asal Praya Barat, Lombok Tengah
  22. Joni Iskandar. Asal Kondong, Sekotong, Lombok Barat
  23. Herman. Asal Blongas, Sekotong, Lombok Barat.

Selain 23 korban selamat, 7 korban lainnya sampai kini masih dalam proses pencarian.

Tujuh Korban Masih Hilang
Sampai saat ini, petugas masih mencari 7 korban lainnya yang dinyatakan hilang dalam kecelakaan kapal itu.

Diberitakan sebelumnya, kapal jenis speedboat yang mengangkut 30 pekerja migran Indonesia (PMI) jalur ilegal mengalami kecelakaan di perairan Batam, Kepulauan Riau. Tujuh penumpang yang ikut kapal itu dinyatakan hilang.

Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang Slamet Riyadi mengatakan, kecelakaan speedboat itu terjadi di perairan laut Pulau Putri, Nongsa, Batam. Speedboat dilaporkan kecelakaan pada Kamis (16/6) malam, sekitar pukul 19.30 WIB.

"Waktu kejadian Kamis 16 Juni 2022 pukul 19.30 WIB. Dilaporkan pagi ini sekitar pukul 09.20 WIB," ujar Slamet, Jumat (7/6/2022).

Slamet mengatakan dugaan sementara ada 30 orang penumpang di kapal yang mengalami kecelakaan di koordinat 01?14'58.2? N - 104?04'46.4?E itu, Sebanyak 23 orang berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Mako Lanal Batam.

"Sementara 7 orang lainnya masih hilang dalam pencarian. 30 orang ini PMI illegal," ungkap Slamet.

Atas insiden itu Kantor SAR dan petugas gabungan langsung menuju ke lokasi. Tim juga masih mendata identitas penumpang selamat dan hilang.

Sebelum dilaporkan kepada petugas, para PMI yang jadi korban sempat ditolong oleh nelayan yang melintas. Satu di antara 30 penumpang itu adalah perempuan.

"Jumlah PMI 30 itu di antaranya ada satu perempuan. Satu orang dibawa ke rumah sakit karena mengalami sesak napas usai meminum banyak air laut," katanya. [**]
 

Berita Lainnya

Index