OTK Ancam Bunuh Tokoh Masyarakat di Batang Kumu

OTK Ancam Bunuh Tokoh Masyarakat di Batang Kumu
Ilustrasi

Metroterkini.com - Pasca sengketa lahan kebun sawit seluas 67,5 hektar di kawasan hutan lindung Dusun Terlena, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) antara kelompok masyarakat Batang Kumu dengan kelompok tani Sei Juragi Bertuah diwarnai aksi teror.

Aksi teror itu dilakukan oleh 8 OTK (orang tak dikenal) menggunakan sepeda motor saat mendatangi rumah salah seorang tokoh masyarakat H. Antoni Simatupang di Dusun Tangkerang, Desa Batang Kumu pada, Senin (16/5) sekitar jam 09.00 WIB pagi.

" Pagi itu saya sudah keluar rumah, ada delapan OTK mencari saya dengan mengancam akan membunuh dan membakar rumah saya," ujar H. Antoni Simatupang saat dihubungi metroterkini.com, Selasa (17/5/2022).

Pada saat di rumah kediaman Antoni, salah seorang OTK sempat memukul sopir mobil Antoni yang saat itu sedang berada di gudang miliknya. Beruntung sopir tersebut berhasil melarikan diri.

"Betul, sopir saya sempat di pukul oleh mereka (OTK)," ucap Antoni.

Karena tidak menemukan Antoni di rumahnya, OTK tersebut langsung mendatangi RAM sawit (alat timbangan truk sawit digital) miliknya yang tidak jauh dari rumah. Namun juga Antoni tidak ditemukan, akhirnya mereka (OTK) langsung bergegas pergi.

Mendengar adanya aksi teror oleh OTK tersebut, warga langsung berdatangan dan berkumpul di RAM milik Antoni. Namun pada saat warga tiba, kelompok OTK itu sudah tidak berada di tempat.

Lebih lanjut Antoni mengatakan selama ini dia tidak pernah bermusuhan dengan siapapun. Ia menduga teror yang dilakukan oleh OTK ke rumahnya berkaitan dengan penangkapan 5 orang yang diduga mencuri sawit yang di klem di lahan milik warga dan saat ini sedang di proses di Polres Rokan Hulu.

Selain itu, Hasan Hasibuan salah seorang warga Dusun Kaporo, Desa Batang Kumu juga membenarkan adanya aksi teror yang dilakukan oleh OTK tersebut.

" Kejadiannya sangat singkat, kami kejar ke RAM milik pak haji, tapi OTK nya sudah pergi, " tuturnya.

Lanjut Hasan, saat ini warga terus berjaga mengantisipasi adanya teror susulan oleh OTK yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan mereka.

Selain itu, dari pantauan awak media tidak jauh dari rumah Antoni Simatupang tampak sejumlah personil Polsek Tambusai melakukan patroli dan penjagaan untuk mengantisipasi adanya teror susulan dan bentrok.[man]

Berita Lainnya

Index