Metroterkini.com - Warga dari berbagai tempat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) negeri yang berjuluk Seribu Suluk dikenal sangat kental religius dan adat-istiadatnya melakukan berbagai tradisi adat jelang memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, diantaranya tradisi ziarah kubur dan mandi Bulimau Kasai.
Tradisi ziarah kubur biasanya dilakukan untuk mendoakan kaum kerabat yang telah meninggal dunia. Selain itu juga membersihkan makam.
" Ziarah kubur jelang Ramadhan sudah menjadi tradisi di daerah kami untuk mendoakan kaum kerabat yang telah meninggal dunia," kata seorang peziarah di Pasir Pengaraian, Abdullah, Jumat (1/4/2022).
Menurutnya, dibandingkan tahun lalu pengunjung ziarah ke pemakaman umum di Kabupaten Rokan Hulu mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan situasi pandemi Covid-19 yang sudah menurun.
" Alhamdulillah, ramadhan tahun ini tidak diberlakukan pembatasan Covid-19, keluarga dari luar daerah bisa melakukan ziarah kubur," ucapnya.
Dilansir Metroterkini.com dari channel YouTube semuthitam TV yang tayang pada 7 April 2021 dengan judul ‘TRADISI ZIARAH KUBUR MENJELANG RAMADHAN SYIRIK? | USTADZ ABDUL SOMAD”.
Menurut ustadz Abdul Somad, Rasulullah SAW pernah melarang melakukan ziarah kubur pada masa awal-awal sahabat masuk Islam, namun kemudian Rasulullah SAW memperbolehkannya.
Ziarah kubur yang diperbolehkan oleh Rasulullah adalah ziarah kubur yang bertujuan untuk melembutkan hati, mengingat mati dan juga mendoakan orang yang telah meninggal.
Menyikapi soal ziarah kubur yang dilakukan jelang puasa Ramadhan, ustadz Abdul Somad menjelaskan jika hal tersebut tidak boleh dikhususkan di hari-hari tertentu karena beranggapan adanya fadilah keutamaan.
Menurut ustadz Abdul Somad, tidak ada dalil yang menerangkan tentang pengkhususan kapan dilakukan ziarah kubur.
Jadi, jika ziarah kubur jelang puasa Ramadhan sering dilakukan, sebaiknya lakukan juga di waktu-waktu lain. Jangan beranggapan jika melakukannya jelang puasa Ramadhan mempunyai keutamaan khusus karena tidak ada dalilnya.
“Tetapi, melakukan ziarah kubur untuk mengambil pelajaran, maka sesungguhnya itu dianjurkan. Waktunya tidak terikat apapun, bebas kapan saja,” kata ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad pun menjelaskan mengenai manfaat lain dari ziarah kubur. Menurutnya ziarah kubur bisa menyambung silaturahmi.
Tidak lupa ustadz Abdul Somad pun mengingatkan untuk menjaga adab saat melakukan ziarah kubur.
Adapun beberapa adab yang dimaksud adalah seperti mengucapkan salam yang diajarkan oleh Rasul, tidak menginjak kubur dan masih banyak lagi.
Demikian ini beberapa dalil yang bisa dijadikan pegangan saat melakukan ziarah kubur yang dikutip dari beberapa sumber.
Dalil boleh melakukan ziarah kubur :
“Dari Buraidah r.a, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dahulu saya pernah melarang kalian melakukan ziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah ke kubur tersebut.” [HR. Muslim – Riyadhus Shalihin: 579]
Dalam Riyadhus Shalihin pun dijelaskan jika dalam riwayat lain dijelaskan, bahwa ziarah kubur itu dilakukan untuk mengingat perihal kematian dan juga kepada hari akhirat.
Doa ziarah kubur sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW :
“Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaar minal mu'minina wal muslimin wa innaa in syaa Allah laahiquun asalullah lanaa walakumul ‘aafiyah.”
Artinya :
“Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua."[man]