Metroterkini.com – PT Hyundai Motor Indonesia (HMDI) menyiapkan sejumlah produk baru untuk meramaikan pasar otomotif Tanah Air. Salah satunya adalah mobil tanpa bensin, atau berpenggerak listrik yang dibuat di dalam negeri.
Artinya menjadi mobil listrik pertama Hyundai yang dibuat di pabrik terbaru mereka di kawasan industri Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Namun informasi terkait jenis kendaraan tanpa emisi tersebut masih ditutup rapat.
“Memang ada rencana mengembangkan EV (Electric Vehicle) baru, menjadi produk lokal EV pertama Hyundai yang di produksi di Indonesia,” ujar Chief Officer Operating PT HMDI, Makmur, dikutip VIVA Otomotif Selasa 12 Oktober 2021.
Makmur menjelaskan, bukan cuma mobil listrik namun ada beberapa produk baru yang dibuat di dalam negeri. Hal itu menjadi komitmen Hyundai setelah pembangunan pabrik selesai dengan nilai investasi yang cukup besar.
Mobil tanpa bahan bakar buatan lokal itu akan dijual pada 2022. “Kami sudah planning nanti akan kita undang, yang jelas tahun depan,” tuturnya.
Pusat manufaktur Hyundai berdiri di lahan 77,6 hektare, menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Nilai investasi yang dikucurkan 1,55 miliar dolar atau setara Rp21 triliunan untuk operasional dan juga pengembangan produk.
Proses pembangunan pabrik dimulai sejak Desember 2019. Targetnya bisa produksi massal pada paruh kedua 2021 dengan kapasitas 150 ribu unit. Namun secara maksimal dapat memproduksi hingga 250 ribu unit per tahun.
Beragam jenis mobil mulai dari kendaraan listrik hingga mesin konvensional seperti Sport Utility Vehicle, Multi Purpose Vehilce, dan beberapa jenis sedan dirancang khusus untuk pasar Asia Tenggara.
Pabrik mobil berlogo H miring itu memiliki beragam fasilitas diantaranya untuk pengelasan, stamping, perakitan, dan pengecatan. Selain itu, mereka juga bekerjasama dengan LG untuk pembuatan baterai kendaraan listrik di lokasi berbeda.
Diketahui, pemegang merek mobil Hyundai itu sudah menjual kendaraan pelahap setrum sejak November 2022 melalui Kona dan Ioniq. Tapi kedua kendaraan ramah lingkungan itu statusnya impor atau dibawa utuh dari Korea Selatan.
Sehingga harga jualnya saat ini masih tergolong tinggi, meski jika dibandingkan kendaraan listrik dari brand lain lebih murah. Untuk Ioniq yang ditawarkan dua varian harganya mulai Rp637 juta, sedangkan Kona dibanderol Rp697 juta. [**]