Metroterkini.com - Puluhan imigran Afghanistan menggelar aksi di depan kantor Gubernur Riau di Pekanbaru. Ada imigran yang melakukan aksi menjahit mulut.
Unjuk rasa itu dilakukan puluhan imigran asal Afghanistan di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Mereka membawa poster berisi pesan minta perlindungan.
Di antara puluhan massa, tampak seorang imigran dengan kondisi mulut terjahit dan membawa sebuah kertas yang bertulisan 'Refuge'. Selain itu, ada tulisan lain sebagai bentuk protes.
"Kami manusia, kami juga berhak tinggal dengan tenang, kami bukan binatang yang hanya butuh makan dan tidur, saya dengan anak kedua saya butuh masa depan yang cerah, tolong bantu kami!" tulis seorang imigran.
Salah satu imigran, Yunus, mengatakan aksi itu dilakukan untuk meminta kejelasan kepada pemerintah. Dia mengatakan para imigran berharap mereka segera dipindah ke negara ketiga.
"Kami mau cari negara yang menjamin dan menjaga kita, yang bisa kasih kita KTP dan kasih paspor dan bebas hidup. Tujuan kita ingin pergi ke Australia, New Zealand, dan Kanada," kata Yunus kepada wartawan, Senin (11/10/2021).
Mereka mengatakan negara asalnya, Afghanistan, sudah tidak aman. Mereka mengaku ingin cepat mendapat kepastian tempat tinggal agar kembali melanjutkan kehidupannya.
Kepala Divisi Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Muhammad Tito Andrianto, mengatakan para imigran selama ini telah diberi fasilitas. Keamanan dan kehidupan di tempat pengungsian juga telah terjamin.
"Semua sudah aman, makan, tinggal juga terjamin di pengungsian. Ya mereka aksi biasa, ingin mempertanyakan soal nasib mereka," kata Tito.
Tito mengatakan para imigran meminta dipindahkan ke negara ketiga. Namun, belum ada kepastian negara yang menerima sehingga pemindahan mereka tertunda.
"Minta pindah ke negara ketiga, tapi belum bisa dipastikan negara yang menerimanya. Belum ada informasi dari UNHCR bahwa mereka diterima di negara ketiga. Mereka kembali ke negara asal juga tidak mau, kalau mau pasti dikembalikan," tegas Tito. [dtk]