Metroterkini.com - Puluhan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani kasus Covid-19 di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau merasa kecewa. Pasalnya sudah tujuh bulan insentif belum dibayarkannya sejak Januari hingga Juli 2021.
Kondisi ini terjadi di saat para nakes tengah berjibaku dengan lonjakan pasien Covid-19 di Rokan Hulu yang tiap hari bertambah. Saat mereka menjadi garda terdepan dan menghadapi risiko besar, namun haknya belum juga diberikan.
" Kami sudah lelah dan stress dengan tugas berat menangani pasien setiap hari bahkan keluarga sendiri tidak terurus, namun hak kami juga tak kunjung dipenuhi ," kata salah seorang tenaga kesehatan yang tidak mau dituliskan namanya, Rabu (28/7/2021).
Tidak hanya soal insentif, nakes juga mengeluhkan minimnya ketersediaan suplai vitamin, obat-obatan, alat dan sarana pendukung lainnya.
Para nakes saat ini hanya mengandalkan honor yang digunakan untuk menghidupi keluarga dan kebutuhan hidup sehari-hari.
" Resiko tugas yang kami jalankan tidak sesuai dengan hak yang kami terima," katanya.
Saat ini para nakes sudah mulai kelelahan. Tak sedikit pula yang terpapar Covid-19. Sementara itu pasien baru Covid-19 saban hari mengalami lonjakan.
Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hulu, dr. Bambang Triono saat dikonfirmasi mengaku adanya tunggakan insentif tenaga medis. Dia mengatakan, molornya pembayaran insentif karena lambatnya laporan yang disampaikan oleh pihak Puskesmas.
" Sedang dalam penyusunan berkas pangajuan pencairan, karena keterlambatan laporan SPJ dari tiap Puskesmas ," ujarnya.
Disinggung berapa jumlah nakes penerima insentif, Bambang mengaku tidak tau angka riil dan jumlah besaran anggaran yang akan dibayarkan.
"Untuk riilnya silahkan tanya sama bendahara dinas aja, saya tidak tau," tuturnya singkat.[man]