Metroterkini.com - Habib Rizieq mencecar Wali Kota Bogor Bima Arya tentang alasan Bima melaporkan kasus swab ini ke polisi. Habib Rizieq pun dalam sidang bicara tentang 'restu guru' untuk murid yang mendukung Bima Arya di Pilwalkot Bogor.
Awalnya, Habib Rizieq mempertanyakan alasan Bima Arya melaporkan kasus swab ini ke polisi. Bima mengatakan membawa kasus itu ke ranah hukum bukan karena keinginan pribadi, melainkan keputusan bersama di Satgas COVID-19 Bogor.
Kemudian Habib Rizieq kembali mencecar Bima tentang banyaknya pelanggaran COVID tapi tidak ada yang masuk ranah pidana kecuali dirinya. Bima pun bicara tentang sikap kooperatif.
"Tidak ada motivasi lain selain tegakkan prokes. Kedua, keputusan di akhir diambil bersama-sama dalam konteks Satgas," kata Bima dalam sidang di PN Jaktim, Rabu (14/4/2021).
"Yang lain juga konteks penegakan hukum?" timpal Habib Rizieq.
"Persoalannya beda, yang lain lebih kooperatif," jawab Bima singkat.
Setelah itu, barulah Habib Rizieq bicara tentang pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Habib Rizieq menjabarkan, untuk menyelesaikan masalah, itu ada tiga pendekatan, yakni secara kekeluargaan, kekuasaan, dan pendekatan hukum pidana. Habib Rizieq kemudian bicara tentang Habib Mahdi Assegaf, yang merupakan muridnya salah satu pendukung utama Bima Arya di Pilwalkot Bogor.
"Kita sekarang bicara pendekatan kekeluargaan, Habib Hanif sampaikan, Anda kenal Habib Mahdi Assegaf? Habib Mahdi Assegaf sangat dekat dengan Anda, bahkan pendukung utama Anda pada saat pemilihan Wali Kota Bogor, dan saya yang merestui karena saya gurunya. Artinya, Anda punya orang yang dekat sama saya, kenapa ini tidak digunakan sebagai jembatan untuk bisa, 'Ayo kekeluargaan, biar bisa ketemu saya', 'Habib, ini harus gini, Habib'. Jadi jangan langsung diambil kesimpulan saya akan menolak. Kita kan nggak pernah ketemu, kenapa nggak jalur kekeluargaan?" tutur Habib Rizieq.
Habib Rizieq pun menyebut memiliki hubungan luar biasa dengan Bima Arya. Sebab, beberapa pendukung Bima memiliki kedekatan dengan Habib Rizieq.
"Padahal kita punya hubungan luar biasa loh, Pak Bima. Kita punya hubungan luar biasa dengan orang-orang Anda, dan kita pernah ketemu di majelis taklim Habib Mahdi Assegaf. Nah, kenapa persoalan ini hilang dari benak Anda saat itu? Pendekatan semacam kekeluargaan ini tidak dilakukan," ujar Habib Rizieq.
Lebih lanjut dia juga mengatakan kenal dengan KH Muhammad Husni Thamrin, yang juga salah satu pendukung Bima Arya di Pilwalkot Bogor. Habib Rizieq mempertanyakan kenapa Bima tidak mendatangi Kiai Husni Thamrin dan meminta Habib Rizieq datang.
"Satu lagi, Anda kenal yang kita hormati orang tua kita bersama Kiai Haji Muhammad Husni Thamrin, itu juga pendukung Anda luar biasa. Habib Tam orang tua saya. Kalau Anda dekati Habib Tam, Habib Tam suruh saya temui Anda, jangankan saya lagi sehat, lagi sakit pun saya akan datang ke kantor Anda. Jadi artinya kenapa pintu-pintu ini tidak digunakan untuk kita kekeluargaan menyelesaikan persoalan. Saya bisa bantu Anda, artinya kenapa nggak maksimal lakukan pendekatan? Saudara bilang Habib Hanif baik, kenapa Saudara nggak manfaatkan pintu kekeluargaan ini?" tutur Habib Rizieq.
Lalu apa jawaban Bima Arya? Bima mengatakan persoalan ini berbeda konteks jika dilakukan pendekatan kekeluargaan.
"Gini, setiap persoalan itu kan selalu ada konteksnya. Konteksnya kan adalah antara Satgas dan RS Ummi. Saya sebagai Kasatgas tentu tidak langsung ke Habib Rizieq Shihab, tetapi ke Ummi yang tak lakukan prosedurnya. Kedua, komunikasi dengan Habib Mahdi dekat banget setelah itu, sama-sama memastikan beberapa kali pertemuan...," ujar Bima Arya.
"Tapi (pertemuan dengan Habib Mahdi) sudah laporan, setelah laporan dilaksanakan?" tanya Habib Rizieq lagi memotong.
"Iya, karena laporan itu kan kesepakatan Satgas. Sekali lagi, saya adalah salah satu personel satgas," pungkas Bima Arya. [**]