Metroterkini.com - Pihak Istana mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membalas surat dari Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat perihal permintaan klarifikasi atas dugaan upaya kudeta dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko atas restu Jokowi.
Terkait hal ini, pakar komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menyarankan agar Jokowi membalas surat-surat yang dikirimi oleh rakyatnya, bahwa kepala negara mengayomi semua rakyatnya.
"Sebetulnya sih kalau pak Jokowi sebagai kepala negara ya kalau dikirimi surat sama rakyatnya sangat baik untuk dibalas, dibalas formalitas juga nggak apa-apa, bahwa ini menunjukkan ada pengayoman dari kepala negara kepada warganya dan itu baik sekali," kata pria yang akrab disapa Hensat kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (4/2/2021).
Hensat menyarankan agar Jokowi sebaiknya membalas surat AHY. Sangat disayangkan jika Jokowi merasa tidak perlu membalas surat tersebut, padahal tindakan klarifikasi Jokowo ini bagus untuk menunjukkan kebijaksanaa dari seorang Jokowi.
"Jadi sebagai kepala negara, kepala negara kan harus wise," ujarnya.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Kedai Kopi ini meyakini, apapun keputusan Jokowi soal respons terhadap surat AHY itu telah dipertimbangkan masak, setidaknya demi menjaga stabilitas politik Tanah Air.
"Tapi saya yakin apapun keputusannya pasti itu sudah dipikirkan masak-masak oleh pak Jokowi, sehingga minimal untuk menjaga kondisi situasi dan suhu politik di Indonesia tetap adem," pungkas Hensat. [**]