Metroterkini.com - Pelatihan Sablon di kalangan generasi muda yang diselenggarakan Karang Taruna Tapanuli Selatan (Tapsel) tidak hanya mendorong para peserta untuk sekadar berwirausaha lalu mendapat keuntungan semata.
"Lebih dari itu, para peserta pelatihan harus dapat menciptakan bisnis yang kreatif dan inovatif," ujar Ketua Karang Taruna Kabupaten Tapsel, Ahmad Bangun Ritonga, Sabtu (11/7/2020), menanggapi telah berakhirnya pelatihan kewirausahaan.
Pelatihan kewirausahaan di bidang sablon yang diikuti perwakilan masing-masing kecamatan se-Kabupaten Tapsel itu mendatangkan dua orang instruktur handal yakni, Muhammad Ridwan dan Khaidir Izwan dari RAK Advertising, Medan.
Sepanjang pelatihan kewirausahaan yang digelar selama 2 hari berturut-turut di kantor sekretariat Karang Taruna Tapsel tersebut, terpantau muncul peminatan ataupun cikal bakal semangat untuk berwirausaha para peserta yang antusias.
"Kita ingin pelatihan kewirausahaan itu memiliki capaian. Dan sejauh pengamatan, kita optimis hal itu bakal tercapai. Satu desa satu usaha akan dapat kita wujudkan," tegas Ketua Karang Taruna Tapsel atau akrab dipanggil Barito itu.
Selepas menjalani pelatihan, tentu sekali peserta harus terus mengasah keahlian yang didapatkan. Untuk itu, Barito menyatakan siap memfasilitasi dalam hal pemenuhan alat ataupun kelengkapan untuk pendirian stan penjualan hasil sablon.
"Namun sebelum kesana, kebetulan kantor kita ada satu ruangan tak terpakai. Saya menantang mereka untuk membuka dan menjalankan usaha sablon di sini dulu. Sekaligus demi memantapkan ilmu yang didapat dalam pelatihan," ucapnya.
Ketika usaha itu telah dikenal dengan produknya yang khas, selanjutnya akan merambah ke lokasi strategis atau berbagai tempat pariwisata yang rutin dikunjungi oleh para wisatawan. "Kita akan buka stan penjualan di sana," imbuhnya.
Barito menambahkan, mengingat Tapsel memiliki begitu banyak destinasi wisata, maka corak atau gambar destinasi itu pula yang akan disablonkan ke kaos (pakaian) yang diproduksi. Kita yakin ini bakalan diminati para pembeli, ditambah pamor Tapsel akan semakin membahana ke daerah lain.
Namun terlepas dari semua itu, output pelatihan kewirausahaan akan memberikan optimisme dan mengoreksi cara pandang generasi muda yang tergabung di organisasi Karang Taruna Tapsel, sebelumnya bersifat negatif menjadi positif.
"Dengan menunjukkan jalan bagi peserta untuk memulai usaha, disamping mengejar keuntungan juga ada manfaat lain yang dirasakan mereka yaitu penguatan kepribadian," tandas Barito.
Selaku Instruktur, Muhammad Ridwan didampingi Khaidir Izwan meyakini, tingginya animo peserta pada saat pelatihan merupakan wujud keinginan yang kuat untuk mampu menguasai setiap materi sekaligus praktek yang mereka ajarkan.
"Kecepatan mereka dalam menyerap materi serta melakukan praktek mencapai 75 persen. Tinggal hanya pengembangan saja dengan pembelajaran secara otodidak untuk dapat mengimprovisasi keahlian mereka ke depan," kata Ridwan.
Kedua instruktur yang pernah menangani proyek pengadaan alat peraga kampanye (APK) pilkada di Sumatera Utara itu berharap, kiranya ilmu yang mereka ajarkan akan bermanfaat bagi generasi muda khususnya Karang Taruna Tapsel.
"Bila mereka benar-benar serius, sangat mungkin keahlian yang mereka dapatkan bisa menopang sumber pemasukan organisasi. Bahkan kelak jika masing-masing individu menikah dan menghidupi keluarganya," pungkas keduanya. [sal]