Metroterkini.com - Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1 Sayed Abubakar A Assegaf menyesalkan pernyataan pejabat negara di Jakarta yang mengatakan kondisi udara di Riau sudah normal dan asap tidak mengkhawatirkan. Pasalnya, hingga saat ini asap semakin pekat dan korban terpapar asap terus berjatuhan.
"Saya minta pejabat di Jakarta (Wiranto, red) mengajak keluarga untuk tinggal di Riau. Ini agar mereka merasakan penderitaan akibat terpapar asap seperti dialami masyarakat saat ini," ujar Sayed Abubakar A Assegaf, dilansir dari cakaplah, Sabtu (21/9/2019).
Menurut Sayed, pejabat yang mengatakan bahwa udara Riau saat ini tidak mengkhawatirkan justru menciderai perasaan masyarakat. Sebab, pernyataan seperti itu bisa dianggap menyepelekan bahaya asap Karhutla yang menyelimuti udara di Riau sepanjang hari. Bahkan, untuk bernafas saja masyarakat merasakan sakit dan sulit tanpa dengan masker.
Untuk itu Sayed juga sangat kecewa karena sikap para pejabat itu bisa jadi membuat penanganan bencana asap Karhutla tidak serius. Bahkan menolak bantuan dari Malaysia. Padahal, titik api terus bertambah membuat asap makin pekat. Sehingga, penderitaan yang dialami masyarakat tidak bisa segera di minimalisir.
"Apakah semua ini yang membuat penanganan bencana asap Karhutla kali ini tidak serius alias asal-asalan? Kalau demikian ini jelas sangat menyedihkan. Harusnya pola pikirnya sekecil apapun masyarakat jangan sampai menderita. Sehingga tidak meremehkan terhadap bencana asap Karhutla ini," papar Sayed yang juga politisi Partai Demokrat ini.
Sebelumnya Menko Polhukam Wiranto membuat pernyataan kontroversial dengan menyebut kalau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau tidak separah yang diberitakan media massa. Ia menyebut walau diliputi kabut asap namun aktivitas warga dianggap normal.
Pernyataan tak kalah hebohnya juga dilontarkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol M Iqbal yang menyatakan bahwa kondisi asap di Pekanbaru sudah baik dan langit sudah berwarna biru.
Bahkan dalam pemberitaan di media massa, dirinya menyatakan masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasa dan anak-anak juga sudah bersekolah. [***]