Metroterkini.com - Baru juga berumur dua hari mobil merek Esemka sudah diterpa banyak isu tak sedap. Yang paling santer, Esemka disebut sebagai jiplakan mobil China. Hal itu lantaran wajah Esemka yang mirip dengan mobil China.
Pun demikian saat SMK meluncurkan mobil perdananya pick-up Bima. Bima disebut punya tampilan identik dengan pick-up merek China Changan MD201.
PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai produsen Esemka jauh sebelum mobil perdananya muncul sudah menampik tudingan akan menjiplak merek China.
"Kalau kita ganti emblem, ngapain kita bangun infrastruktur ini (mendirikan pabrik)," ungkap Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu.
Tudingan Esemka hanya sekadar menjiplak tak habis sampai di situ. Tudingan lain justru disematkan pada SUV berlapis antipeluru yang dipajang Esemka bersamaan dengan peluncuran pick-up Bima. SUV tersebut memiliki bentuk mobil asal Swedia Volvo XC90. Namun jika diperhatikan, emblem di depan justru bertuliskan 'Moose'.
Sementara di bagian belakang tak ada tulisan Volvo, melainkan penanda 'Armored by Esemka'. Tulisan Volvo justru tampak di bagian setir tengah. Sayang, pintu mobil tak bisa dibuka sehingga tidak bisa terlihat dari dekat detail mobil khususnya di bagian interior.
SUV berlabel 'Armored by Esemka' mirip Volvo XC90 itu dipajang bersama dengan dua model lainnya yakni Rajawali dan Garuda 1. Tapi tak ada informasi lebih jelas terkait ketiga SUV yang dipajang oleh Esemka di pabriknya kawasan Desa Demangan, Boyolali.
Sebelumnya SUV 'Garuda 1' juga sempat ramai diperbincangkan di jagat sosial media. Banyak warganet yang membandingkan Garuda 1 dengan SUV bermerek Foday Lanfort.
"Itu kan beberapa part-part yang terurai kita beli dari luar, beberapa kita kolaborasi dengan lokal. Menjadi suatu training kepada anak-anak untuk kecakapan segala," jawab Eddy ketika ditanya keterkaitan Esemka dengan merek Foday. [***]