Metroterkini.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan partainya tidak pernah meminta jatah kursi menteri ke presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini ia katakan terkait dengan tudingan NasDem yang menyebut Demokrat ingin gabung koalisi Jokowi karena ingin dapat kursi menteri.
"Kami kan tidak pernah mengincar jatah kursi, kami tidak pernah minta kursi. Karena kami sadar itu adalah hak prerogatif presiden. Jadi kami jangan disamakan dengan partai lain," kata Syarief pada wartawan, Selasa (13/8).
Syarief menegaskan, jika nantinya Demokrat resmi mendukung Jokowi-Ma'ruf, dukungan itu tanpa syarat. Baginya yang terpenting adalah ada kesamaan chemistry antara Demokrat, Jokowi beserta partai koalisinya.
"Enggak syaratnya ada dong. Pertama kita chemistrynya cocok apa enggak. Chemistrynya dalam membangun bangsa cocok apa enggak. Programnya cocok atau tidak. Yang kedua kebersamaan ada atau tidak di dalam. Koalisi kan harus kompak. Kita nyaman atau tidak di dalam (koalisi)," ungkapnya.
"Jadi kita tiga itu saja yang menjadi persoalan, chemistrynya cocok atau tidak, ada kebersamaan atau tidak, dan kita nyaman atau tidak di dalam (koalisi)," jelas Syarief.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai, Partai Demokrat menginginkan jatah kursi menteri hingga menyatakan ingin bergabung dengan koalisi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Hal ini ia katakan terkait pernyataan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang mengatakan partainya sudah resmi mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Sepertinya semua partai politik yang mau gabung ke pemerintah saat ini pasti punya keinginan join di kabinet," kata Irma pada wartawan, Selasa (13/8). [mer]