Metroterkini.com - Astra Daihatsu Motor (ADM) mengakui inden Terios hingga tiga bulan. Permintaan pada model ini, yang bukan hanya berasal dari dalam negeri, dikatakan terlalu besar dan tidak bisa terpenuhi dengan kemampuan produksi saat ini.
"Semua barangnya (Terios dan Rush) kosong," kata Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra, di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Rabu (24/7).
"Kapasitas kami sih pada dasarnya belum ditingkatkan (lagi), permintaan yang datang ke kami termasuk ekspor tinggi banget. Terios (dan Rush) kami sudah meningkat kapasitasnya itu 40 persen tapi permintaan ekspor lebih besar dua kali lipat lebih, 257 persen," jelas Amelia.
Menurut Amelia kapasitas produksi Terios dan Rush saat ini capai 14 ribu unit per bulan yang dipecah untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor. Saat ini dikatakan kuota ekspor lebih banyak.
Seperti diketahui ADM memproduksi Rush untuk diekspor sejak tahun lalu. Sempat dikatakan Rush dikapalkan ke 50 negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Di dalam negeri, Amelia menyebut permintaan Terios sekitar 1.500 unit per bulan, sementara Rush rata-rata 4 ribu unit per bulan.
Amelia mengungkap tipe transmisi otomatis Terios dan Rush mengalami inden lebih lama. Hal itu disebabkan impor komponen transmisi otomatis belum bisa menyesuaikan permintaan.
"Ritel sama saja (inden) juga, terutama yang matik. Permintaan dunia naik sementara kemampuan produksinya belum, baru nanti akan ditingkatkan Oktober. Itu kan impor dari Jepang. Kalau masuk sini November, kita produksi November berarti suplai tahun depan," ujar Amelia.
Untuk mempersingkat masa inden, ADM berupaya menambah produksi Daihatsu Terios dan Toyota Rush dengan membuka jalur produksi baru di pabrik di Karawang, Jawa Barat. Selama ini, model kembar itu hanya diproduksi di pabrik Daihatsu di Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra upaya itu dibutuhkan agar memenuhi permintaan yang terlalu tinggi. Produksi sekitar 14 ribu unit per bulan saat ini dirasa belum cukup buat menyuplai kebutuhan domestik dan ekspor.
"Sekarang lagi dibikin produksi bukan hanya di Sunter, tetapi juga di Karawang. Lagi proses, mudah-mudahan bulan depan lebih lancar," ucap Amelia di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Rabu (24/7).
Dia belum bisa menjelaskan berapa kapasitas produksi yang akan ditambah di pabrik Karawang. Menurut Amelia pabrik ini masih bisa dimanfaatkan dan investasi yang dilakukan hanya menambah peralatan saja.
Sebelumnya ADM sudah melakukan berbagai cara meningkatkan kapasitas produksi di pabrik Sunter, salah satunya memakai jalur produksi Hi-Max. Pikap mini itu dikorbankan sebab permintaannya sangat kecil dan ketersediaan stok bisa tetap dijaga secara bertahap.
Amelia mengatakan kemampuan produksi sekarang sudah meningkat 40 persen dibanding sebelumnya. Status Terios dan Rush pada saat ini dikatakan Amelia inden 2 - 3 bulan. Permintaan pada model ini bukan cuma datang dari dalam negeri, tetapi juga 50 negara tujuan ekspor.
"Mohon maaf indennya lumayan panjang 2 - 3 bulan, bahkan yang matik bisa lebih lama lagi mudah-mudahan setelah di Karawang bisa lebih cepat lagi," ucap Amelia. [***]