Puluhan Jajanan Jadul Bermunculan Saat Bulan Ramadhan

Puluhan Jajanan Jadul Bermunculan Saat Bulan Ramadhan

Metroterkini.com - Jajanan zaman dulu alias jadul dihadirkan sebagai menu berbuka puasa Ramadan di Semarang Jawa Tengah. Terdapat lebih dari 75 jenis jajanan untuk berbuka sekaligus bernostalgia kembali ke masa lalu.

Uniknya, beragam jajanan pasar itu disajikan dalam tenongan atau wadah berbentuk bundar yang terbuat dari anyaman bambu. Tenongan ini pun sudah jarang sekali ditemukan kecuali di daerah lereng Gunung Sumbing Wonosobo.

“Tenongan ini sangat unik dan langka. Kali ini kita mengangkat tenongan yakni tempat makanan dari bambu yang biasa dipakai untuk syukuran, kenduri, di daerah di lereng gunung Sumbing Wonosobo dan Purworejo,” terang Eksekutif Chef Hotel Chanti Semarang, Anas Harsanto, Minggu (5/5/2019).

Menurutnya, tenongan banyak digunakan warga lereng Gunung Sumbing untuk membawa beragam makanan untuk prosesi nyadran ke makam leluhur. Tradisi itu dilakukan menjelang bulan Ramadan untuk membersihkan makam sekaligus berdoa bersama.

“Tradisi itu dilakukan sebelum puasa, kalau orang menyebutnya nyadran leluhur. Artinya kalau nyadran bersih makam, sekaligus mensucikan diri atau saling memaafkan serta melebur kesalahan. Misalnya sebelum kita memasuki Ramadan memberikan sedekah atau memakan kenduri di area pemakaman itu,” jelasnya lagi.

Untuk itu, pada Ramadan kali ini tenongan dihadirkan menjadi tempat beragam jajanan jadul sebagai menu buka puasa. Di antaranya terdapat rasikan, jentik manis, mendhut hitam, kueku, mata kerbau, ager-ager, lunpia, dan banyak lagi jajanan tradisional lainnya.

“Kita cenderung ke jajanan pasar atau makanan tradisional. Saat kita berbuka pasti itu enggak mungkin langsung nasi, tapi mengambil misalnya lumpia ngambil jentik manis, mendhut, agar tidak terlalu kenyang dulu karena harus beribadah salat maghrib kemudian salat Isya, tarawih. Itulah makanya kita kasih makanan ringan dulu,” beber dia.

“Jajanan-jajanan ini sangat otentik, misalnya rasikan ini hanya bisa ditemukan di Magelang. Kemudian kita punya mendhut hitam, ini juga otentik. Untuk snack kita punya 75 sampai 100 varian agar bisa menjadi pilihan bagi pengunjung,” tandasnya.

Sementara untuk minuman terdapat wedang rempah yang memadukan berbagai macam empon-empon. Minuman kaya rempah itu akan menghangatkan tubuh terutama untuk melawan hawa dingin saat menjelang malam. [***]

Berita Lainnya

Index