Metroterkini.com - Dua kelompok nelayan bersitegang di perairan laut Bengkulu, yang diduga adanya dua nelayan trawl yaitu Agus, mengalami luka pada ketiak dan Bolang mengalami luka bagian paha lantaran diduga tertembak di Perairan Laut Palik Kabupaten Bengkulu Utara.
Dalam kejadian ini, nelayan trawl Pulau Baii Bengkulu dan nelayan tradisional Kelurahan Malabero Kota Bengkulu, yang dipicu terkait adanya dua Nelayan Trawl yaitu Agus, mengalami luka pada ketiak dan Bolang mengalami luka bagian paha lantaran diduga tertembak di Perairan Laut Palik Kabupaten Bengkulu Utara.
Informasi yang dihimpun di lapangan, 1 unit Kapal DKP dengan 6 personil Polair, TNI AL , KSKP dan Pers DKP Privinsi Bengkulu, menjemput korban yang saat ini berada di Pulau Tikus.
Saat ini massa dari masyarakat nelayan trawl berkumpul di area Jembatan Pulau Baai, untuk menunggu korban.
Kedua korban tersebut diduga di tembak oleh nelayan tradisional Pasar Palik, Kecamatan Air Besi , Bengkulu Utara.
Kedua korban merupakan awak kapal Asvi 06 dengan nama tekong (nakhoda) Cundu.
Kejadian ini dilaporkan oleh Haji Asek sekira pukul 08.00 WIB setelah mendapat telefon dari Tekong Cundu.
Waka Polda Bengkulu, Dir Krimsus, Dir Krimum, Dansat Brimob, Palaksa Lanal, AKBP Hilal Najmi (Pamen Polair), terlihat berada di Dermaga Pelindo untuk memantau situasi.
Terlihat 2 pleton personil Polres Bengkulu yang dipimpin Wakapolres Bengkulu standby di Mako KSKP untuk antisipasi aksi massa.
Sebelumnya 4 kapal nelayan trawl berangkat ke laut dengan tujuan menjemput korban dan rekan-rekannya.
Situasi di sekitar Dermaga Pulau Baai dan Perkampungan Nelayan Kelurahan Sumber Jaya masih berjalan seperti biasa, hanya ada seklompok massa. Konsentrasi Massa sekira 200 orang hanya berkumpul.
Salah satu warga sekitar yang berkumpul di area Jembatan Pulau Baai saat ditanya membenarkan terkait adanya kejadian tersebut.
Selain itu, ada beberapa nelayan tradisional menggunakan lima kapal mendatangi perairan kawasan Pulau Baii.
“Kami tadi dapat informasi adanya kapal nelayan tradisional yang ingin menyerang ke tempat kami. Mendapat informasi tersebut kami siaga disini untuk berjaga jaga-jaga saja,” ujar salah satu nelayan. [Perry]