Metroterkini.com - Bupati Rokan Hulu (Rohul) H. Sukiman menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam acara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) / HUT PGRI Ke 73 Tingkat Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2018, yang dipusatkan dihalaman Kantor Bupati Rohul, Pasir Pengaraian, Senin (26/11/2018).
Dalam acara itu dengan mengusung tema "Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad Ke 21" itu turut juga dihadiri Ketua TP PKK Rohul Hj Peni Herawati Sukiman, Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri SH, Kajari Rohul Daniel Simandjuntak SH M.Hum, Kapolres Rohul AKBP M.Hasyim Rishahondua SIK M.Si, Waka PN Pasir Pengaraian, Kakan Kemenag Rohul Syahrudin, Sekda Rohul H. Abdul Haris S.Sos M.Si, Kepala OPD Rohul dan Ketua PGRI Rohul DR Adolf Bastian M.Pd dan Pengurus PGRI Rohul.
Pada kesempatan itu, Bupati Rohul H. Sukiman juga membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI), Hari Guru Nasional diperingati pada Minggu, 25 November 2018. Peringatan hari guru pada setiap tahun ini bertepatan dengan tanggal pendirian organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Organisasi tersebut resmi berdiri pada 25 November 1945 dalam kongres guru Indonesia di Surakarta.
Sesuai dengan tema yang diusung pada tahun ini, Dia menyatakan tema tersebut dipilih untuk mengingatkan para pendidik di Indonesia mengenai tantangan dunia pendidikan yang semakin berat di abad 21. Menurut dia, untuk menghadapi tantangan itu, semua guru harus meningkatkan profesionalisme dan kompetensinya.
"Revolusi Industri keempat sudah merambah ke semua sektor, untuk itu diperlukan guru yang profesional, guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang supercepat, untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar," katanya
Ia mengingatkan, meski tek nologi informasi telah berkembang pesat dan menyediakan sumber pengetahuan yang berlimpah, tugas guru sebagai pendidik tidak tergantikan. "Profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian, guru tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu kepada peserta didiknya," katanya
Dia menambahkan, pada tahun depan Kemendikbud RI akan menerapkan sistem zonasi untuk pemerataan kualitas pendidikan. Salah satu targetnya, ialah perluasan akses, pemerataan mutu dan percepatan peningkatan kualitas guru. Sistem zonasi juga untuk memudahkan penanganan dan pengelolaan guru.
"Mulai dari distribusi, peningkatan kompetensi, pengembangan karier dan penyaluran bantuan penyelenggaraan berbagai kegiatan yang dilakukan guru," ungkapnya
Usai melaksanakan Upacara HGN/HUT PGRI Ke 73, Bupati Sukiman kepada wartawan, Senin (26/11/2018) mengatakan Pemkab Rohul akan berupaya meningkatkan kesejahteraan guru di Rohul. Meski dengan segala keterbatasan, Pemkab Rohul akan mencoba menganggarkan untuk pendidikan dan kesejahteraan guru sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Mudah-mudahan dengan doa kita semua dan izin dari Allah SWT dengan kemampuan keuangan daerah kita, persoalan kesejahteraan guru menjadi perhatian Pemkab Rohul kedepannya, harapan kita untuk tahun depan terkait kesejahteraan guru dapat terealisasi,” harapnya
Mantan Dandim Inhil ini menitipkan pesan kepada guru untuk kembali mengingatkan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI kepada anak didiknya, sehingga wawasan kebangsaan mulai tertanam sejak kecil kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Karena Indonesia ini berdiri diatas perbedaan, walaupun berbeda agama, suku, kepecayaa dan bahasa sejak zaman dulu tapi tetap jaga persatuan, untuk itu perlu ditanamkan kepada anak-anak kita jangan sampai terlupakan,” pintanya
Bupati Sukiman juga berharap kepada Media dan Wartawan sebagai corong untuk memberikan wawasan dan edukasi kepada masyarakat menumbuhkan semangat kebersamaan, gotong royong, damai dan rukun serta jadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk membangun Rohul lebih maju kedepannya.
Sementara itu, Ketua PGRI Rohul DR Adolf Bastian M.Pd mengatakan pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional tingkat Kabupaten Rohul merupakan yang perdana dilaksanakan sejak PGRI berdiri di Rohul.
Sesuai dengan tema HGN pada tahun ini, Adolf Bastian yang juga Rektor UPP ini mengaku ada 4 (empat) penekanan yang perlu diimplementasikan, yaitu Kompetensi Kreativitas, Kompetensi berpikir kritis, Kompetensi berkolaborasi dan Kompetensi Komunikasi.
“Jadi empat penekanan ini sesuai dengan wujud dari tema HGN pada tahun ini, bagaimana kompetensi abad 21 ini dapat dimasukkan dalam kegiatan learning proces (Proses Belajar) dalam kelas,” katanya
Ketika ditanya tentang kesejahteraan guru, Adolf mengatakan hal itu merupakan persoalan klasik, bukan hanya persoalan di Rohul, tapi persoalan secara nasional. Pasalnya, pada tahun 2019 mendatang Pemerintah Pusat sampai daerah akan berupaya meningkatkan kesejahteraan guru, karena sebelumnya Pemerintahn menitikberatkan pembangunan itu kepada infrastruktur.
“Tapi kita berharap pada tahun 2019 ini Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi, tentu guru merupakan ujung tombak kompetensi ini, kalau mereka ingin bekerja secara profesional, tentu hari ini kesejahteraan faktor utama,”
“Tadi pak Bupati tadi menginstruksikan bagaimana tahun 2019 mendatang mudah-mudahan APBD Rohul mampu memberikan kesejahteraan kepada guru-guru honor komite yang mereka itu berpenghasilan Rp400.000 sampai Rp600.000 per bulan, saya rasa itu tidak cukup untuk guru profesional, mudah-mudahan janji dipagi ini, Pemkab Rohul mampu mewujudkan niat mulianya untuk mensejahterakan guru,” harap Adolf. (Adv/Humas)