Metroterkini.com - Kontrak kerjasama antara Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis dengan PT. Gemalindo Shipping Batam selaku operator Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tasik Gemilang dengan rute Air Putih (Pulau Bengkalis-Sungai Pakning merugikan keuangan negara Rp1,3 miliar.
Sumber di Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis mengungkapkan, Kerugian negara Rp1,3 itu berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Riau.
Kerjasama ini ditanda tangani Ja'far Arief selalu Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis dan Yadi Andriyadi selaku pimpinan cabang PT. Gemalindo Shipping Batam, itu selama. Tahun dimulai Agustus 2012 sampai Agustus 2015.
Dalam kontrak tersebut dibunyikan Yadi Andriyadi dari PT. Gemalindo Shipping Batam selaku operator KMP Tasik Gemilang milik Pemkab Bengkalis, setiap bulan harus membayar uang sewa Rp35 juta kepada Pemda Bengkalis (Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis).
Namun, pihak PT. Gemalindo Shipping Batam Cabang Bengkalis melakukan wanprestasi. Pihak operator hanya membayar kewajibannya beberapa bulan saja dari kontrak berdurasi 3 tahun tersebut.
Kendati pihak PT. Gemalindo Shipping Batam yang diwakili Yadi Andriyadi alias Haji Edi tidak melaksanakan kewajibannya, Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis tetap melanjutkan kerjasama. Bahkan sejak Agustus 2015 sampai 2018 ini Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis dan PT. Gemalindo Shipping Batam cabang Bengkalis sepakat mengoperasikan KMP Tasik Gemilang meyani rute Dumai-Tanjung Kapal Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Ironisnya, pengoperasian KMP Tasik Gemilang rute Dumai-Tanjung Kapal (Pulau Rupat) tanpa kontrak.
"Tahun 2012-2015 banyak menunggak, disambung lagi 2015-2018 tanpa kontrak," kata sumber tersebut.
Sementara itu, Haji Edi ketika konfirmasi beberapa hari lalu terkait adanya kerugian negara dalam kerjasama ini justru mengaku merugian Rp1,9 miliar.
Menurut Edi, selama melayani rute Air Putih-Sungai Pakning kapal sering rusak. Namun, Edi enggan menyebutkan pendapatan perbulan KMP Tasik Gemilang. Edi justru mengemukakan tentang kerugian melayani rute Dumai-Tanjung Kapal.
"Kapal tu kan sering rusak. 2015 dipindahkan melayani rute Dumai-Rupat, saya rugi," kata Edi saat dihubungi, Sabtu (6/9/18) sore, mengaku tengah berada di Dumai. [rudi]