Metroterkini.com - Indonaesia yang kaya dengan budaya, bisa ditemukan diseluruh ceruk negeri ini. Budaya dari beragam suku bangsa membuat negeri ini cukup dikenal. Demikian juga bagi masyarakat Tionghoa, setiap tahunya mereka selalu melaksanakan memperingati pertengahan musim gugur atau lebih dikenal festival Kue Bulan.
Bagi masyarakat Tionghoa di Pekanbaru Riau, Gelaran Festival Kue Bulan di Pekanbaru, selalu diramaikan oleh ribuan warga yang hadir dalam gelaran yang dimulai dengan pawai lampion dan mobil hias. Bukan hanya warga suku Tionghoa saja, ivent ini juga saksikan oleh warga dari suku dan etnis lain di Pekanbaru.
Ketua Panitia Festival Kue Bulan 2018, Mariyana mengatakan, Festival Kue Bulan merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Tionghoa di seluruh dunia. Tentu festival ini juga dapat dijadikan ikon kota Pekanbaru di bidang pariwisata.
"Kami sudah siapkan acara ini sejak tiga bulan lalu dengan melibatkan organisasi keagamaan dan Tionghoa di Pekanbaru. Dimana kita juga hias Kampung Tionghoa ini dengan ratusan lampion disepanjang jalan," katanya.
Pemasangan lampion ini, tambah Mariyana sebagai simbol bulat dari bulan. Lampion merah maupun kue bulan bermakna keutuhan atau reuni keluarga yang penuh sukacita dan bahagia.
"Ini juga merupakan momen dalam rangka mensyukuri karunia tuhan dan penghormatan kepada alam semesta," terangnya.
Ada sekitar 3000 warga Tionghoa dalam ivent ini, dan diperkirakan 10 ribu pengunjung di beragam acara yang digelar akan diikuti warga. Seperti lomba fotografi untuk umum, lomba lampion dan makan kue bulan bersama. Terdapat juga berbagai kesenian yang akan menghibur pengunjung.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Feng Suyoto mengatakan, perayaan untuk melestarikan budaya Tionghoa dan festival kue bulan terbuka untuk umum.
"Kami turut mengundang Gubernur Riau, Walikota Pekanbaru berbagai organisasi lainnya yang ada di Pekanbaru. Hadir juga Pecinta Sastra Tionghoa Indonesia. Kami berharap Festival Kue Bulan dapat menjadi agenda wisata yang dapat mendatangkan wisatawan," Jelasnya.
Perayaan pertengahan Musim Gugur atau Zhong Qiu Jie (Tiong Ciu dalam dialek Hokkian) merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi warga Tionghoa di seluruh dunia sejak ribuan tahun lalu. Dengan makanan khasnya yang disebut Kue Bulan (Moon Cake) yang umumnya berbentuk bulat dengan berbagai cita rasa.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal Zen yang turut hadir dalam gelaran tersebut mengatakan pihaknya sangat apresiasi dengan gelaran ini. Menurutnya gekaran ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata di bidang budaya di daerah Riau.
"Ini merupakan gelaran yang terbuka untuk umum. Tidak menutup kemungkinan dapat menjadi salah satu ikon kota Pekanbaru dan destinasi wisata di Riau," katanya.
Senada dengan itu, Kadis Pariwisata Kota Pekanbaru, Ardiansyah Eka Putra menambahkan, gelaran ini berpotensi mendatangkan wisatawan dari luar daerah Riau, seperti halnya gelaran Bakar Tongkang yang sudah cukup dikenal di masyarakat. [***]