Jalan Sehat Hoarnas di Solo Diwarnai Orasi Politik

Jalan Sehat Hoarnas di Solo Diwarnai Orasi Politik

Metroterkini.com - Orasi politik mewarnai kegiatan jalan sehat umat Islam dan masyarakat Solo dalam memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2018 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/9/2018). 

Orasi politik disampaikan beberapa orator, salah satunya tokoh Mega Bintang Solo Mudrick Sangidu. Dalam orasinya, Mudrick mengajak peserta jalan sehat untuk mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. 

"Hidup Prabowo. Mudah-mudahan beliau (Prabowo) menjadi Presiden RI," ucap Mudrick. 

Meski sempat diingatkan anggota kepolisian menggunakan pengeras suara agar tidak ada orasi politik, tetapi orasi itu masih saja disampaikan dalam tausiah jalan sehat. 
"Saya tidak mendukung siapa-siapa. Tapi hukumnya wajib 2019 ganti presiden. Siapa presidennya, terserah," tambah orator lainnya, Gus Nur alias Sugi Nur Raharja. 

Dia pun mengajak seluruh peserta jalan sehat untuk menjadi relawan yang memiliki jiwa waliyullah untuk mendukung 2019 ganti presiden.

"Di pilpres, jadilah relawan-relawan yang berjiwa waliyullah. Ojo gelem (jangan mau) dibayar. Uangmu, tenagamu, pikiranmu, waktumu, handphone-mu, pulsamu infakkan untuk mendukung 2019 ganti presiden," kata Gus Nur. 

Humas panitia jalan sehat Endro Sudarsono menegaskan, dari awal panitia telah mengeluarkan tata tertib terhadap kegiatan jalan sehat. Kegiatan jalan sehat bukan merupakan kegiatan kampanye. Peserta jalan sehat dilarang membawa MMT/poster/spanduk yang berisi kampanye dukungan terhadap capres/cawapres/caleg/partai tertentu.

"Panitia bersikap dua hal. Pertama, mengimbau tidak membawa atribut #2019 ganti presiden, atau #2019duaperiode dan melarang berkampanye, menyebut salah satu calon presiden atau calon wakil presiden," kata Endro. 

Anggota Bawaslu Kota Surakarta Divisi Sengketa, Arif Nuryanto, mengatakan, pihaknya telah merekam orasi para orator dalam tausiah jalan sehat umat Islam dan masyarakat Solo sebagai bahan rapat pleno Bawaslu Kota Surakarta. Dalam rapat akan diputukan apakah orasi yang mereka sampaikan itu mengandung unsur kampanye atau bukan. 

"Kami sudah rekam orasi mereka untuk kami plenokan," kata dia. Sementara itu, Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo menambahkan, Polresta Surakarta menerjunkan sekitar 2.300 personel gabungan dari jajaran Polres dan di-back up Polda Jateng. [***]

Berita Lainnya

Index