Metroterkini.com - Setelah sempat tertahan kurang lebih tujuh jam, didalam mobil BMW Putih yang ditumpangi Neno Warisman bersama rombongan, saat hendak keluar di pintu keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, akibat adanya desakan massa yang menolak kedatangannya pada Sabtu (25/8/18).
Akhirnya, Sabtu malam sekira pukul 22.15 WIB, rombongan bersama Neno Warisman kembali bertolak ke Jakarta, untuk menunda kegiatan deklarasi #2019 GantiPresiden yang direncanakan akan dilakukan di Tugu Pahlawan Jalan Diponegoro Pekanbaru, pada Minggu (26/8/18).
Informasi tersebut pun dibenarkan oleh Executive General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait kepada awak media yang mengatakan, Neno pulang ke Jakarta malam ini juga dari Pekanbaru.
"Bu Neno W dan 3 orang rombongan sudah kembali terbang ke Jakarta malam ini naik Lion JT 297. Dimana, pesawatnya tadi take off pukul 22.30 Wib," katas Jaya Tahoma dalam siaran persnya.
Sebagaimana diwartakan,sejak Neno Warisman CS tiba di Bandara Pekanbaru, puluhan massa pro dan kontra menghadang kedatangannya melakukan aksi unjuk rasa di pintu masuk dan keluar Bandara tersebut. Ratusan polisi dan TNI AU ikut mengamankan aksi demo, bahkan sejumlah perwira polisi dan TNI turun tangan mengawasi aksi massa.
Sebahagian massa yang hadir menyebutkan kedatangan Neno ditenggarai sebagai penghasut yang merusak keutuhan NKRI.
Seperti Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto dan Kadis Ops Pangkalan TNI AU Kolonel Jajang, bahkan sejumlah perwira lainnya berada di lokasi tempat mobil BMW putih Nopol D 1352 AFK yang dikendarai Neno tertahan. Mobil yang membawa Neno sama sekali tak dapat bergerak, lantaran tertahan pendemo dan aparat kepolisian.
Sebagaimana diketahui, Neno tiba di Pekanbaru pada Sabtu (25/8/2018) sore sekitar pukul 15.15 WIB. Namun saat akan meninggalkan lingkungan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Neno dihadang puluhan massa yang menolak kedatangannya. Massa meminta Neno membatalkan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru.
Neno tetap berdiam diri di dalam mobil sedan BMW warna putih itu. Mobil tersebut dikepung massa pro dan kontra terhadap Neno, namun sejumlah polisi wanita dan laki-laki dengan cepat mengamankan mobil tersebut. Sementara massa meneriaki Neno agar turun dan meninggalkan Kota Pekanbaru dengan segera.
Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Polisi Susanto terlihat beberapa kali mengetuk pintu mobil tersebut. Namun Neno tetap bersikeras tak ingin melihat dan berbicara dengan siapapun. Neno mengenakan jilbab warna biru dan masker.
Sejumlah massa meminta agar polisi menangkap Neno, karena dianggap melakukan makar dengan merencanakan deklarasi #2019gantipersiden.
Massa meminta agar polisi menindak tegas terhadap siapa saja yang berusaha menurunkan Presiden Joko Widodo sebelum masa jabatannya selesai. "Penjarakan Neno, tangkap Neno," teriak seorang pengunjuk rasa.
Spanduk bertuliskan Penjarakan Neno juga terbentang di sepanjang jalan keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Demonstrasi dilakukan massa di pintu keluar Bandara menjadi perhatian masyarakat yang melintas. Bahkan warga yang ingin keluar dari Bandara juga mengalami macet.
Saat ini kondisi di pintu masuk Bandara Pekanbaru, masih dikerumuni massa dan aparat kepolisian. Namun beberapa massa berangsur meninggalkan lokasi begitu mengetahui Neno balik kanan ke Jakarta.
Informasi yang berkembang, gagalnya acara Deklarasi #2019GantiPresiden tersebut di Pekanbaru, diduga tidak mendapat izin dari Kepolisian. Deklarasi itu juga sempat ditunda pelaksanaannya, namun Neno dan kawan-kawan malah datang hingga menimbulkan gerakan massa pro dan kontra menyambut kedatangannya di bandara Sultan Suyarif Kasim II Pekanbaru. [***]