Metroterkini.com - Aktivis Ratna Sarumpaet menyerang Ketum MUI KH Ma'ruf Amin yang maju sebagai cawapres Joko Widodo. Ratna juga mempertanyakan alasan Jokowi memilih sosok ulama yang pernah tak sepaham dengan Jokowi itu.
Kegelisahan Ratna itu dia tuliskan lewat akun Twitternya @RatnaSpaet. Ada tiga cuitan tentang Jokowi dan Ma'ruf Amin yang dia unggah. Salah satunya soal 'Menolak Lupa Fatwa MUI' yang juga ramai dibahas netizen.
"Politik boleh apa saja. Boleh lupa, boleh bohong, boleh munafik, bahkan boleh secara sadar menyakiti rakyat yang seharusnya ia lindungi," cuit Ratna sambil menyertakan foto Ma'ruf Amin dan tangkapan layar artikel soal Fatwa MUI tak boleh pilih pemimpin ingkar janji.
@RatnaSpaet
Politik boleh apa saja. Boleh lupa, boleh bohong, boleh munafik, bahkan boleh secara sadar menyakiti rakyat yg seharusnya ia lindungi.
Ketika dimintai konfirmasi, Ratna mengaku mempertanyakan alasan Jokowi memilih Ma'ruf Amin. Sebab, dari segi usia Ma'ruf dinilai sudah tua.
"Ya buat apa Ma'ruf Amin diambil sebagai Wapres, secara usia uzur sakit pula, sakit jantung, lemah jantung kan dia. Orang boleh dong, aku bertanya-tanya dong, di politik kan mau apa," kata Ratna seperti dilansir dari detikcom, Sabtu (11/8/2018).
Ratna juga mempertanyakan keputusan Ma'ruf Amin mau menjadi cawapres Jokowi. Meski begitu, dia berharap Ma'ruf Amin tetap bisa memberikan manfaat untuk kubu koalisi Jokowi.
"Saya heran tulisan dulu fatwanya Pak Ma'ruf kan mengatakan orang kayak Jokowi nggak boleh dipilih lagi. Kenapa sih dia sudah tua begitu mau jadi wakil. Tapi menurut saya nggak apa-apa bisa saja, paling saja orang-orang di kelompok sebelah bisa percaya agama Islam, kan ada orang yang nggak percaya akherat. Ya mudah-mudahan ada manfaat," jelasnya.
Ratna mengatakan seharusnya Jokowi memilih cawapres yang bisa menutupi kekurangan pemerintahannya selama ini. Dia pun menyayangkan sosok Ma'ruf Amin dipilih sebagai cawapres.
"Tapi kalau kita mengharapkan wapres, dengan kelemahan Pak Jokowi selama ini harusnya cari dong yang memperkuat. Dia lemah sekali pemahaman tentang kepemimpinan, hampir semua merasakan. Kalau mereka jeli yang mengusung dipasangkan lah dengan seorang yang capable, yang punya kemampuan memback up sebanyak-banyaknya," ujarnya.
"Padahal beliau yang selama ini memojokkan Islam. Terus apakah dengan mengambil Ma'ruf terus dengan sendirinya umat Islam untuk memilih Jokowi? Itu kan memanfaatkan, dan sayang ulama kita mau pula. Padahal beliau pernah mengeluarkan fatwa kegagalan Jokowi. Jadi aku sih mau mengatakan kenapa aku bilang ada terpisah bisa menyatu karena kongsi politik semua itu bisa, bohong bisa, munafik bisa, apa aja bisa. Gitu lo maksudnya," kata Ratna. [***]