Pembinaan Usia Dini, Upaya Pertahankan Predikat Lumbung Atlet Prestasi

Pembinaan Usia Dini, Upaya Pertahankan Predikat Lumbung Atlet Prestasi

Metroterkini.com - Ada dua peristiwa penting dimana bendara sang merah putih berkibar di luar negeri. Pertama saat kunjungan presiden RI ke luar negeri, kedua ketika atlet Indonesia meraih medali emas. Begitu tingginya penghargaan terhadap olahragawan. Namun, untuk sampai ke level itu bukanlah perkara gampang. Perlu perjuangan dan dedikasi tinggi. Tanpa itu, jangan harap akan berhasil.

Jadi tak perlu heran jika para olahragawan juga disejajarkan dengan pahlawan. Jika dahulu, pahlawan lahir dari medan perang, apakah itu perang kemerdekaan atau perang sesudah kemerdekaan. Di era mileniel ini, seorang olahragawan yang mengharumkan nama bangsa juga disebut pahlawan.
Kehormatan luar biasa ini, hanya bisa diraih oleh seorang atlet berprestasi.
Prestasi yang digapai seorang atlet tidak lahir secara instan. Namun, melalui proses yang sangat panjang.

Jika ditelisik kebelakang. Sebelum sampai pada prestasi puncak dan dielu-elukan masyarakat, mereka ditempa tak kenal lelah oleh para pelatih dan pembina olahraga di daerah bahkan desa. Proses yang sama juga terjadi pada atlet Kabupaten Bengkalis.
Saban hari mereka bermandi keringat demi menggapai impian menjadi yang terbaik di setiap iven yang diikuti. 

Selain semangat dan dedikasi yang tinggi. Dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis juga tak sedikit. Puluhan miliar dana hibah dari ABPD digelontorkan untuk melahirkan atlet andal.

Selain itu, tak kalah penting, keberhasilan Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis dikenal sebagai “lumbung” atlit berprestasi di level provinsi, nasional dan internasional. Diantara cabang olahraga dari anak watan Kabupaten Bengkalis yang mampu berbicara di level internasional, yakni atlit sepaktakraw wanita, kemudian anggar dan lainnya.

Keberhasilan menjadikan Kabupaten Bengkalis pada prestasi olahraga, tentu butuh kerja keras dari seluruh elemen, seperti KONI maupun pengurus cabang olahraga, namun pihak-pihak lain, seperti guru olahraga dan pihak sekolah. Karena munculnya, atlet-atlet berprestasi yang eksis pada setiap even kejuaraan, tak lepas dari pembinaan sejak usia dini di bangku sekolah.

Bermunculannya atlet-atlet berprestasi dengan status pelajar, menjadi cemeti bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk lebih meningkatkan kualitas prestasi di bidang olahraga.

“Degan menempatkan pembinaan olahraga yang dimulai dari usia dini secara baik dan benar sebagai kunci utama, sebab tidak ada yang instan dalam pencapaian prestasi,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis H. Anharizal, SE, melalui Kabid Olahraga Rahmad Effendi.

Bentuk pembinaan olahraga sejak usia dini, memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi anak-anak didik untuk mengikuti setiap kompetisi pada setiap level. Momentum ini merupakan kesempatan emas bagi atlet-atlet cilik untuk mengasah kemampuannya, sekaligus membiasakan diri untuk bertarung. 

Puncaknya, bentuk pembinaan olahraga di level pelajar, mengikutsertakan para atlit berprestasi tersebut pada pertarungan yang lebih tinggi, yakni Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) seperti yang dilaksanakan baru-baru ini di Pekanbaru.

“Keikutsertaan para atlit pelajar ini, tentu melalui proses pembinaan berjenjang dan berkelanjutan, mulai dari sekolah-sekolah dari kampung hingga desa, mereka bersaing di level kecamatan. Selanjutnya terjaring, atlit pelajar yang berprestasi untuk menjadi duta kabupaten, untuk bertarung di level provinsi,” ungkap Anharizal.  

Regenerasi atlet potensial perlu dilakukan tanpa henti dan butuh kerja sama antar dinas sektoral. Misalnya melibatkan Dinas Pendidikan yang setiap tahun menyelenggarakan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Melalui ajang ini, terlihat bibit-bibit terbaik dari tingkat kecamatan, yang kelak menjadi aset bagi Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.

"Potensi (atlet,red) seluruhnya bermuara di sekolah. Dimana pembinaan yang efektif sebaiknya  dilakukan dari tingkat dasar,” ungkap Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, Anharizal.

Sebab, ungkapnya, tak akan muncul atlet berprestasi tanpa partisipasi, dan partisipasi hanya bisa dimulai dari pembinaan di usia dini. Untuk melahirkan atlet berprestasi nasional dan internasional harus dimulai dari pembinaan atlet usia dini. Mustahil ada prestasi tanpa pembinaan usia dini. “Di sini peran orang tua, guru, dan pemimpin daerah  menjadi sangat penting untuk mendorong program pembinaan usia dini,” ujarnya.

Tidak hanya memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) atlet, keberhasilan Kabupaten Bengkalis sebagai daerah yang menghasilkan atlet-atlet berprestasi, juga tidak lepas dari ketersediaan sarana dan prasarana olahraga. Mulai dari Gelanggan Olahraga (GOR), stadiun olahraga, asrama atlet, lapangan voli ball dan takraw serta arena panahan maupun sarana lainnya yang menunjang pembinaan atlet.  

Tidak hanya itu, keberadaan sarana olahraga di level kecamatan dan kelurahan/desa, menjadi modal penting bagi generasi muda di Negeri Junjungan ini untuk menjadi atlet-atlet yang tidak hanya “jago kampung”.

“Alhamdulillah, kita memiliki sarana dan parasana olahraga yang memadai. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan sarana tersebut untuk mendorong prestasi atlit kita di masa-masa mendatang,” ungkapnya.

Anggota DPRD Bengkalis, Syaukani

Diakui Syaukani, sejauh ini perhatian Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk memajukan dunia olahraga sangat besar. Perhatian itu tidak hanya pada pembina level “senior”, tapi pada calon-calon atlet sejak usia dini. Ini artinya, pemerintah sangat mengerti dan konsen, bahwa olahraga merupakan salah satu aspek pembangunan manusia yang tidak bisa diabaikan.  

Menurut Syaukani, pembinaan atlet bagaikan pelari estafet dan tongkatnya. Kapan boleh dioper dan operan tongkatnya harus tepat dan pas. Pelari pertama adalah pengurus cabang olahraga Kabupaten.

Kemudian tongkat diserahkan ke pelari berikut, yakni KONI daerah, selanjutnya ke KONI Provinsi dan seterusnya ke KONI Pusat. Tahapan ini harus berlangsung harmonis agar atlet meraih apa yang diingininya,

Ditegaskan Syaukani, sokongan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis terhadap pembinaan olahraga dibawah KONI mengalir bagaikan air sungai yang tak pernah kering.

Kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dijawab dengan prestasi oleh atlet. Ini dibuktikan keberhasilan para duta-duta Kabupaten Bengkalis dalam di dua Pekan Olahraga Provinsi terakhir.
 
Sekretaris Koni Kabupaten Bengkalis, Sriyono

Sekretaris KONI Kabuaten Bengkalis, Sriyono mengatakan, untuk menghasilkan prestasi gemilang dan cemerlang di bidang olahraga, KONI dan cabang olahraga tentu butuh dukungan dari seluruh pihak, tak terkecuali Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Karena untuk meraih kesukseskan tidak bisa dilakukan sendiri, tapi antar satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Sejauh ini dukungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam bantuan dana luar biasa. 

KONI kemudian menyalurkan ke masing-masing cabang olahraga selaku ujung tombak pembinaan. KONI menata penyaluran dana hibah tersebut secara proposional kepada pengurus cabang-cabang olahraga yang berada dibawahnya.

Buah dari kerja keras atlet, pelatih, pengurus cabang olahraga, KONI dan Pemerintah Daerah, kita semua sudah mengetahui hasilnya.

Saat ini, sudah hal biasa Kabupaten Bengkalis sebagai penyumbang atlet terbanyak untuk kontingen Provinsi Riau dalam iven sekelas Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Sebagai penyumbang atlet terbanyak, juga sebangun dengan raihan medali. [adv-Bakhtaruddin]
 

Berita Lainnya

Index