Alasan BMW Belum Lebarkan Sayap di Indonesia

Alasan BMW Belum Lebarkan Sayap di Indonesia

Metroterkini.com - Berbeda dengan pabrikan Jepang yang sudah lebih dahulu melebarkan sayap di Indonesia, pabrikan Eropa sepertinya seakan tenang melihat situasi dan menunggu kapan waktu yang tepat untuk bisa lebih berinvestasi lagi di Indonesia.

Tentu hal ini bukan tanpa alasan, Vice President Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania, menjelaskan, BMW masih menunggu hasil final dari EU-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Terlebih saat kendaraan listrik sudah mulai digadang-gadang akan ikut meramaikan Industri otomotif Indonesia. Selain menunggu regulasi dari pemerintah, BMW juga menunggu final dari CEPA.

"CEPA atau perjanjian bilateral Eropa dengan Indonesia, masih belum final. Jadi belum ada yang bisa dimanfaatkan untuk kendaraan listrik. CEPA baru melaksanakan pertemuan kemarin terakhir pada Februari 2018," ujar Jodie di Surabaya, Jawa Timur.

Jodie menjelaskan, berbeda dengan kerja sama Indonesia-Jepang, CEPA membawahi seluruh perusahaan dari banyak negara di Eropa. Sedangkan kerja sama Indonesia-Jepang hanya menyangkut satu negara, Jepang.

"Yang membuat kompleks adalah CEPA ini di bawah negaranya banyak, jadi tidak bisa langsung. Kalau Jepang kan bisa langsung dan itu sudah dibuat cukup lama, dan untuk perjanjian itu membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sekarang belum ada yang bisa dimanfaatkan BMW," katanya dilansir Detik.

Jodie juga menjelaskan, jika CEPA sudah rampung, tidak menutup kemungkinan bisa membuat pabrikan Jerman di Indonesia semakin melebarkan sayapnya di Indonesia.

"Di dalamnya banyak yang dibahas, kebutuhan bisnis Indonesia dengan Eropa, jadi karena memang banyak yang harus dibahas satu per satu itu kompleks sekali. Lalu saat ditanya apa yang bisa dilakukan BMW atau perusahaan Eropa lainnya, kita bisa mentransfer teknologi. Kemudian untuk memberikan lapangan pekerjaan di Indonesia, bisa merakit lokal di Indonesia," ujar Jodie.

"Karena BMW kan perusahaan Jerman, jadi kita bisa memanfaatkan kerja sama Indonesia dengan EU (European Union/Uni Eropa), dan jika memang terjalin akan banyak sekali manfaatnya," tambahnya. [Dtk]
 

Berita Lainnya

Index