Amankah Krim Wajah Mengandung Hydroquinone?

Amankah Krim Wajah Mengandung Hydroquinone?

Metroterkini.com - Krim wajah menjadi skin care andalan para wanita untuk mendapatkan wajah mulus dan kinclong. Sayangnya banyak yang nekat sembarangan memilih dan memakai skin care tanpa tahu kandungan di dalamnya atau konsultasi dengan dokter sebelum memakainya.

Pakar Kulit dan Kecantikan dari Maxine Aesthetic Dr Mufi Anam, Dipl. AAMM, menjelaskan tidak semua krim wajah memberikan dampak penyembuhan efektif pada kulit wajah. Sebab banyak krim wajah yang digunakan, hanya bersifat mengendapkan pada lapisan kulit dan bukan mencerahkan.

"Sejauh ini obat kecantikan banyak mengandung zat Hydroquinone. Sebenarnya Hydroquinone adalah bahan yang sangat berbahaya dan merupakan bahan kimia yang kuat," ujar Dr Mufti Anam seperti dilansir dari Liputan6.com (28/2/2018).

Ia menjelaskan, Penggunaan Hydroquinone pada kosmetik hanya dibolehkan standarndya di Indonesia 2 sampai 5 persen, jika melebihi batas tersebut akan berbahaya, itu pun harus degan menggunakan resep dokter. Dr Mufti mengakui tidak ada obat terbaik untuk memutihkan kulit wajah selain Hydroquinone.

Pria yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Darus Sholah, Jember itu juga menjelaskan jika penggunaan Hydroquinone secara lama dapat berdampak okronosis (biru kehitaman) pada kulit wajah dan akan menimbulkan kanker kulit.

Atas dasar temuan tersebut, pria yang menamatkan Pendidikan Dokter di Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya sejak 2007 bersama salah satu dokter dari London, melakukan penelitian untuk membuat krim di mana kandungan tersebut setara dengan kinerja Galactomyces, sebagai antioksidan untuk kulit.

Galactomyces membuat kulit terus terjaga kesehatannya dan tampak cerah alami. Krim yang diciptakan tersebut mempunyai kinerja untuk mengurangi reduksi dari Hydroquinone.

"Kerja Galactomyces ini dapat menyelesaikan permasalahan pada kulit dan bukan bersifat mengendapkan, sehingga lebih baik bagi kulit," tandas dokter yang meraih sertifikasi keahlian estetika medis dari American Academy of Aesthetic Medicine yang berbasis di California, Amerika Serikat. [***]

 

Berita Lainnya

Index