Metroterkini.com - Dengan terbitnya beberapa berita di okeline.com dan sejumlah media terkait dugaan Pungli yang diduga dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Pelalawan, Riau, Dikonfirmasi PPK ini tidak mau menjawab.
Bahkan berita ini telah menjadi Viral dengan pembaca ribuan pengunjung, bukan saja pejabat yang berwenang menangani kasus Pungli bahkan Kepala kejaksaan Negri Pelalawan juga telah mengetahui hal ini, warga berharap para penegak hukum ini melakukan sejumlah tindakan termasuk pencegahan, agar PPK ini bisa diselamatkan.
Pasalnya semakin hari semakin banyak masalah dalam proyek pekerjaan Penunjukan Langsung (PL) Dinas Pensisikan Pelalawan ini, bayangkan untuk adimistrasi PPK dinas ini tidak mau tanda tangan pencairan proyek ini padahal sudah 2 bulan selesai dikerjakan.
"Mungkin para penegak hukum ini menunggu bukti cukup, atau mereka enggan mengusut kasus ini karena PPK ini adalah ipar anak Bupati Pelalawan," Jelas salah seorang kontraktor yang minta namanya dirahasiakan.
Mendengar kalau PPK ini adalah ipar anak pejabat teras di Pelalawan, kami mencoba menulusuri kesejumlah tetangga PPK Andrian Syaputra, ternyata memang benar istrinya adalah adik ipar anak orang nomor satu di Pelalawan.
Selain itu kami juga menelusuri ke tempat dia bekerja sebelumnya, ternyata di Dinas PU ini namanya cukup dikenal, bahkan ada seorang pejabat PU mengatakan PPK Disdik ini adalah buangan Dinas PU, namun belakangan namanya masuk menjadi PPK Disdik, ada apa.?
Hari ini, Senin (13/11/17) terdengar kabar kontraktor diajak berantam (Berkelahi) karena hanya minta tanda tangan untuk pencairan yang sudah tertunda beberpa minggu, entah apa alasannya sampai saat ini belum diketahui.
"Kami harapkan Bupati Pelalawan turun tangan mengatasi PPK ini," Tukas Kontraktor.
Banyak kalangan menilai PPk seperti ini tidak cocok menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, dimana kalau dia di pertahankan maka, pembangunan di Pelalawan pasti ngandat, apalagi yang dikerjakan ini berkaitan dengan pendidikan.
"Pasti para anak didik tidak nyaman sebab kelas maupun sekolah mereka direhap tentunya sangat mengganggu apalagi penyelesaiannya dilalaikan," Jelas Tokoh Masyakarakat Pelalawan, Kahar (50Th), Senin (13/11/17).
Sementara tokoh Golkar, Adi Sukemi dikonfirmasi melalui Whatshap nya menyiratkan kekesalannya, apalagi terdengar PPK ini melakukan pungutan kesejumlah kontarktor dengan berbagai dalih.
"Itu Pungli bang," Tulisnya beberpa waktu lalu.
Desakan dari berbagi pihak untuk memenjarakan PPK inipun mencuat, mereka terdiri dari kontraktor, pejabat, bahkan siswa sekolah, sebab budaya pungutan mengada - ada ini sudah dihapuskan dari Pelalawan, sementara diduga untuk kepentingan pribadi PPK ini terus bergerilya melakukan pungutan dengan berbagai upaya. Mereka minta hentikan pungli.
"Buktinya tanda tangan saja di persulit, kalau bukan untuk pungli apa alasan PPK ini menahan tanda tangannya, kalau memang pekerjaan kami tidak beres silahkan bilang apa kekurangannya pasti kami akan lakukan perbaikan," Jelas salah seorang kontraktor yang minta namanya dirahasiakan, sebab nanti PPK ini akan menahan tanda tangannya.
Sampai berita ini diturunkan belum terdengar ada upaya hukum untuk embuktikan dugaan Pungli ini dari aparat terkait.**