Suryadi Khusaini Kecewa dengan Petinggi PDIP Riau

Suryadi Khusaini Kecewa dengan Petinggi PDIP Riau

Metroterkini.com - Mantan Ketua DPD PDIP Riau Suryadi Khusaini merasa kecewa melihat kecenderungan sikap para petinggi partainya terkait Pilgubri 2018. Sampai saat ini, tidak ada itikad untuk mengusung kader partai untuk maju. Seluruh nama yang digadang-gadang adalah adalah tokoh luar. Bahkan, sebagian besar merupakan kader partai kompetitor.

“Demi menjaga harga diri dan marwah partai, PDIP harus mengusung kadernya sendiri di Pilgubri. Alangkah memalukan kalau sampai yang diusung bukan kader PDIP. Mau diletakkan di mana muka kita ini, sebagai kader senior jika tidak ada kader murni partai yang diusung PDIP,” kritiknya saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Pekanbaru, Sabtu (7/10/17).

Situasi ini, menurut politisi yang sempat dua priode menjadi Wakil Ketua DPRD Riau tersebut, adalah kesalahan Kordias Pasaribu selaku Ketua DPD PDIP Riau dan jajaran pegurusnya. 

“Yang salah ya, struktur partai di DPD ini. Karena komitmennya tidak ada untuk memajukan kader murni partai,” tudingnya. 

Suryadi lantas mencontohkan partai lain yang tak kekurangan kader untuk diusung. Bahkan di internal partai sampai ada yang berebut mendapat dukungan DPP. Seperti Arsyadjuliandi Rachman yang diusung Partai Golka, Ahcmad dan Firdaus dari Partai Demokrat, Irwan Nasir dari Partai Amanat Nasional dan Eddy Tanjung kader Partai Gerindra. 

Menurut Suryadi, PDIP Riau tidak kekurangan kader mumpuni yang punya kapasitas maju di Pilgubri, untuk posisi calon Wakil Gubernur Riau. Termasuk Kordias Pasaribu menurutnya layak untuk maju. Kalau Kordias tidak berani maju, harus menunjuk kader lain, seperti Almainis, Syarifuddin Poti atau Zukri. 

Ketika disebut nama Bupati Rokan Hilir Suyatno yang merupakan pengurus DPD PDIP Riau dan digadang-gadang jadi jago di Pilgubri 2018, Suryadi meragukan kemurnian Suyatno sebagai kader PDIP. Keberadaannya di kepengurusan terkesan dipaksakan. 

“Memang dia (Suyatno) masuk ke jajaran pengurus, tapi ada kesan itu dipaksakan. Dia belum punya kemistri dengan partai,” sebutnya seperti dilansir dari riauterkini. 

Suryadi lantas menyebutkan kriteria kader PDIP adalah mereka yang sudah lama berkecimpung sebagai anggota dan pengurus, minimal 5 tahun secara terus-menerus. Juga sudah berbuat untuk partai. Bukan kader partai jadi-jadian.

Dalam kesempatan tersebut Suryadi meluruskan anggapan ia menyampaikan kritik karena ingin maju di Pilgubri. Ia menegaskan tidak ingin maju. Cukup menjadi kader senior PDIP yang terus mengharapkan kejayaan partai. 

"Saya selaku senior partai dan ikut mendirikan PDIP Riau merasa kecewa kalau parai ini harus digadaikan dengan rupiah. Ini bukan karena saya ingin maju di Pilgubru. Saya tegaskan tidak ingin maju. Masa saya sudah berlalu. Saya sekarang melihat dengan jernih masa depan PDIP Riau," ujar Suryadi Khusaini.[**]
 

Berita Lainnya

Index