Daniel Johan: PKB Belum Pikirkan Pencapresan 2019

Daniel Johan: PKB Belum Pikirkan Pencapresan 2019

Metroterkini.com - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Daniel Johan menegaskan partainya masih fokus untuk melakukan kerja nyata bagi masyarakat sehingga belum memikirkan soal pencapresan 2019.

"DPP belum sekalipun memikirkan capres sampai urusan kesejahteraan masyarakat meningkat dan Pilkada berjalan dengan baik," kata Daniel Johan dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Hal itu, ujar dia, karena melalui kerja nyata di masyarakat maka program yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dinilai terlaksana dan terasa oleh warga.

Ia menyampaikan hal tersebut juga terkait dengan tanggapan terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research Consulting yang menyatakan elektabilitas partai-partai politik pendukung Presiden Jokowi cenderung stagnan, kecuali PDI Perjuangan. 

Daniel Johan mengemukakan peningkatan elektabilitas tergantung pada kerja keras seluruh kader untuk dekat dengan rakyat, mendengarkan kesusahan rakyat, dan memperjuangkan agar aspirasi rakyat dapat disuarakan, serta dicari jalan keluarnya.

Sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan dukungan publik terhadap Presiden Joko Widodo semakin menguat pada September 2017.

"Dukungan publik pada Joko Widodo semakin menguat. Jika hanya ada dua nama calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, maka Jokowi akan meraih 57 persen suara jika pemilihannya dilakukan September 2017," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei, Kamis (5/10).

Menurut Djayadi, dukungan terhadap Jokowi naik dari 53,7 persen pada Mei 2017. Sementara dukungan pada Prabowo cenderung turun dari 37,2 persen (Mei 2017) menjadi 31,8 persen (September 2017).

"Dalam tiga tahun terakhir, bagaimana pun simulasinya, elektabilitas Jokowi cenderung naik, dan belum ada penantang cukup berarti selain Prabowo. Prabowo pun cenderung tidak mengalami kemajuan," ucap Djayadi.

Sementara itu dalam jawaban spontan responden, dukungan untuk Jokowi pada September 2017 ini sebesar 38,9 persen, dan Prabowo 12 persen. Sedangkan dalam bentuk pertanyaan semi-terbuka, dukungan kepada Jokowi sebesar 45,6 persen, disusul Prabowo 18,7 persen, SBY 3,9 persen dan nama-nama lain di bawah dua persen.

Penguatan dukungan publik pada Jokowi, menurut Djayadi Hanan, paralel dengan tingkat kepuasan publik yang saat ini mencapai 68 persen atau menguat satu persen dari survei sebelumnya. [***]

Berita Lainnya

Index