Louis Vuitton Brand Paling Berpengaruh di 2017

Louis Vuitton Brand Paling Berpengaruh di 2017

Metroterkini.com - Louis Vuitton menjadi brand fashion paling bernilai di 2017 versi Interbrand, perusahaan konsultan merek dagang ternama Amerika. Louis Vuitton berada di nomor 19 dalam daftar Best Global Brands 2017, menjadikannya di urutan teratas dari kategori brand fashion yang paling bernilai dan berpengaruh.

Brand fashion asal Prancis ini dinilai memiliki performa finansial yang baik di 2017. Berbagai data menunjukkan Louis Vuitton merupakan brand yang mampu memberi pengaruh besar terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk. 

Selain itu, brand yang telah berusia 163 tahun ini juga dinilai mampu memimpin harga pasar di kelas brand fashion premium. Masih dari Prancis, Hermes juga masuk dalam daftar ini, menjadi brand fashion kedua yang paling bernilai. Hermes naik dua tingkat dari posisi tahun lalu di urutan 32, sementara Gucci di nomor 51.

Tak terlalu bagus untuk Burberry, brand asal Inggris ini, turun tiga tempat dari tahun lalu ke posisi 86. Begitu juga Prada yang turun drastis 13 angka ke urutan 94. Popularitas Ralph Lauren juga menurun. Brand berbasis di New York City ini harus hengkang dari daftar 100 brand paling bernilai di 2017.


Masih satu perusahaan dengan Louis Vuitton di bawah payung LVMH, ada Dior yang berada di urutan ke-95 dan Moet & Chandon di posisi 99. LVMH merupakan satu-satunya grup di kategori 'fashion & luxury' yang tiga brand-nya masuk dalam 100 besar.

"Louis Vuitton mampu menghubungkan brand ke dalam budaya. Ketika kita melihat Louis Vuitton, Gucci, Hermes apa yang ajaib dari semua brand ini? Tidak hanya operasionalnya yang kuat, tapi juga hubungan antara brand dan budaya dan kemampuan mereka menghadirkan produk yang punya relevansi dengan masa kini. Di saat yang sama mereka juga berkelanjutan," tutur Rebecca Robins, Global Director Interbrand, seperti dikutip dari Business of Fashion.

Rebecca mencontohkan salah satu strategi mumpuni Louis Vuitton mempertahankan brand awareness di pasar fashion premium adalah kolaborasinya dengan Supreme. Kolaborasi ini sukses mendekatkan Louis Vuitton ke konsumen remaja tanpa kehilangan identitasnya sebagai brand mewah dan premium.

"Salah satu cara paling krusial untuk keberlangsungan sebuah brand adalah membangun dan mengembangkan imej brand yang kuat secara terus menerus," tambah CEO Interbrand Jez Frampton.

Hermes, di sisi lain, menjadi brand mewah yang pertumbuhannya paling pesat dalam dua tahun terakhir. Salah satu faktornya karena brand yang terkenal dengan tas Birkin dan Kelly-nya ini mampu menjaga integritas dan eksklusivitas.

Brand fashion lain yang juga masuk dalam daftar ini adalah Cartier dan Tiffany. Cartier turun dari urutan 62 tahun lalu dan kini berada di posisi 65. Sementara Tiffany anjlok tujuh angka ke urutan 81. [dtk]

Berita Lainnya

Index