Metroterkini.com - DPRD Siak selalu memacu pemerintah kabupaten Siak untuk memaksimalkan potensi PAD, dengan tegas menagih pajak daerah dan retribusi. Namun, tunggakan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) non PLN PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) senilai Rp 28,9 miliar tahun anggaran 2015 belum tertagih hingga sekarang.
Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, SE meminta dinas terkait di Pemkab Siak tegas menagih piutang tersebut. Mengingat kepatuhan terhadap aturan dan Pemkab Siak serta demi keharmonisan pemerintah dengan perusahaan.
"DPRD sudah pernah memfasilitasi pertemuan antara Pemda Siak dengan pihak IKPP ke Kemendagri. Waktu itu, sudah ada solusi, bahwa IKPP melunasi dengan cara mencicil. Jika belum juga dibayar sampai sekarang, harus ada ketegasan dari Pemda," ujar Indra ditemui di gedung Panglimaghimbam DPRD Siak, Rabu (19/7/2017).
Paling tidak, kata dia, Badan Keuangan Daerah (BKD) Siak kembali melalukan pendekatan dengan pimpinan IKPP. Sebab, kalau dibiarkan mengambang persoalan itu, akan terjadi ketidakharmonisan dengan perusahaan, sementara Pemda rugi.
"Anggaran segitu (Rp 28,9 M) sangat signifikan bagi daerah saat ini. Coba anggaran segitu kita buat pasar, itu dapat berapa coba. Taroklah misalnya ada bencana mendadak, angaran itu sangat terasa diperlukan," kata politikus Golkar itu.
Ia juga meminta pihak IKPP mempunyai itikad baik dalam melunasi pajak. Begitupun pihak Pemda juga punya cara yang baik dalam menagih piutang.
"Keduanya harus sama-sama punya itikad baik, dan kami di lembaga dewan ini hanya memfasilitasi," kata dia.
Ditanya dorongannya agar Pemda Siak melanjutkan penagihan piutang itu melalui ranah hukum, Indra menanggapi santai. Menurut dia, jika bisa dilakukan dengan baik-baik tidak perlu ke ranah hukum.
Namun ia mengapresiasi Kepala Kejari Siak yang pernah menyatakan siap mendampingi Pemkab Siak jika dibawa keranah hukum.
"Harusnya disambut baik jika ada pihak tertentu yang siap mendampingi Pemda. Kemudian, kita harus berpikir, yang dicari itu penyelesaian dengan cara baik. Jangan sampai mendahulukan ego," kata dia. [man]