Mati Lampu, Anggota DPR RI Tegur Dirut PLN

Mati Lampu, Anggota DPR RI Tegur Dirut PLN

Metroterkini.com - Janji PLN yang tidak melakukan pemadaman di bulan Ramadhan ternyata bohong, karena masih ada pemadaman saat berbuka dan sahur. Hal itu membuat anggota DPR RI Komisi VII Dapil Riau, Said Abubakar A. Assegaf, Rabu (31/5) menegur Dirut PLN. Menurut Sayed tidak sepantasnya PLN memadamkan listrik karena akan mengganggu masyarakat dalam beribadah. 

Saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PLN yang digelar di Gedung Nusantara I Kompleks DPR/MPR Senayan Jakarta, Rabu (31/5/2017), Sayed langsung menyampaikan tegurannya kepada Direktur Utama PLN Sofyan Basir. 

"Gara-gara pemadaman dilakukan saat berbuka puasa, masyarakat menyuap makanan bukan ke mulut, tapi ke hidung," ungkap Said. 

Bahkan, pada hari Minggu, saat puasa memasuki hari ke dua, masyarakat di Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rohul sempat mengamuk dan berdemonstrasi di Kantor Sub Rayon PLN Ujung Batu.

Teguran ini langsung ditangapi oleh Dirut PLN, Sofyan Basir langsung memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi Karena pemadaman listrik di wilayah Riau. 
Menurutnya hal ini terjadi Karena faktor teknis dan pihaknya segera melakukan perbaikan agar pemadaman tidak berlangsung terlalu lama. Khusus untuk kasus di Rohul, Direktur Bisnis PLN Wilayah Sumatera, Amir Rosidin menjelaskan bahwa pemadaman terjadi Karena ada gangguan binatang. 

Ada binatang semacam biawak yang merusak jaringan listrik kita. Dan karena terjadi sekitar pukul 18.45, saat waktu berbuka, penanganannya agak sedikit terlambat,” ujarnya beralasan.

Teguran Sayed ini merupakan tindaklanjut dari keluhan masyarakat Riau yang diwakilinya. Masyarakat Riau sangat kecewa karena PLN mengingkari janjinya yang tidak akan melakukan pemadaman listrik selama Bulan Ramadhan, terutama saat berbuka puasa dan sahur. 

Masyarakat menilai kinerja PLN sangat tidak maksimal karena selalu menyampaikan alasan klasik seperti gangguan teknis, pemeliharaan jaringan, kekurangan daya dan gangguan cuaca. Masyarakat Riau menuntut agar mendapat perhatian lebih untuk urusan energi, karena daerah mereka merupakan penghasil energi terbesar bagi negara.

Pada kesempatan itu Amir Rosidin juga menyampaikan bahwa salah satu kendala kurangnya pasokan listrik di Riau adalah karena belum maksimalnya PLTMG Rawa Minyak. 

“PLTMG tersebut masih kurang mendapat pasokan gas, sehingga belum beroperasi secara optimal. Untuk itu dalam waktu dekat kita dan kontraktornya Wijaya Karya, akan memindahkan PLTMG tersebut ke daerah yang pasokan gasnya cukup,” tegasnya. [***]

Berita Lainnya

Index