Peneliti: Kurangi Kalori Bisa Memperlambat Penuaan

Peneliti: Kurangi Kalori Bisa Memperlambat Penuaan

Metroterkini.com - Anda mungkin berpikir bahwa menjadi tua bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun harus diakui juga bahwa masa muda itu menyenangkan, dan suatu hari nanti Anda mungkin berharap ingin menjadi muda lagi.

Meski kembali muda itu mustahil, namun ada cara sederhana untuk menunda efek usia pada tubuh kita, yaitu dengan mengurangi asupan kalori. Temuan ini muncul dalam penelitian yang dilakukan Duke University dan dipublikasikan di Journals of Gerontology.

Para peneliti menyimpulkan bahwa mengurangi asupan kalori hingga 25 persen akan membuat usia biologis kita lebih muda 0.6 tahun secara rata-rata per tahunnya. Selain itu, penelitian juga mendapati bahwa puasa bisa melindungi kita dari penyakit kronis.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti mempelajari data-data dari riset sebelumnya yang menguji 220 orang dalam percobaannya. Dari 220 orang yang tidak mengalami kegemukan itu, 145 di antaranya diminta engurangi asupan kalori hingga seperempatnya, sedangkan 75 lainnya diminta makan secara normal.

Setelah satu hingga dua tahun, para peneliti menghitung usia penuaan para peserta dengan mengukur fungsi sistem metabolisme dan kekebalan, serta kinerja jantung mereka.

Saat penelitian dimulai, tidak ada perbedaan usia biologis masing-masing kelompok. Namun setelah satu tahun, para peneliti menemukan usia biologis kelompok yang mengurangi kalori naik hanya sekitar 0,11 tahun, sedangkan mereka yang makan seperti biasa naik hingga 0,71 tahun.

Peneliti medis Duke, Dr. Daniel Belsky menyebutkan, “Penuaan biologis adalah proses penurunan fungsi-fungsi dalam tubuh kita. Bila kita bisa memperlambat proses tersebut, maka kita bisa mencegah atau menunda penyakit yang terkait penuaan.”

Dalam penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa tubuh secara otomatis akan mencegah kerusakan sel saat seseorang kekurangan energi. Ini adalah sebuah upaya untuk bertahan.

Dr. William Kraus, salah satu peneliti, mengungkapkan bahwa temuan ini penting karena selama ini banyak usaha dilakukan untuk membuat seseorang tampak muda secara luarnya, sementara fungsi tubuh paling penting justru terjadi di bagian dalam. Dan dengan memperbaiki bagian dalam, bagian luar akan mengikutinya.[mer-kmc]

Berita Lainnya

Index