Metroterkini.com - Seperti halnya manusia yang mempunyai prinsip dalam kehidupan maupun dalam segi lainnya. Aki sebagai salah satu bagian penting dari kendaraan juga punya prinsip.
"Kalau dia tidak pernah diisi penuh atau kapasitas terbaiknya, maka dia akan selalu dalam kondisi segitu-segitu terus," ujar Channel Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia, Deddy Ismanto, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Kalau pemakaian aki sejak awal penggunaan tidak terisi sampai penuh. Maka yang akan terjadi, jika aki diisi penuh saat pengisian. Ini tidak akan berpengaruh. Maka sebaiknya perhatikan kondisi aki kendaraan anda.
"Bahkan dalam waktu yang cukup pun dia tidak mampu ngisi lagi, karena bagian atas yang sudah kering atau selnya sudah mati. Ga akan pernah bisa ngisi lagi," tutur Deddy.
Lanjut Deddy menjelaskan bahwa itu berkaitan dengan siklus pengisian aki itu sendiri. Contohnya adalah pada saat mulai menghidupkan kendaraan.
"Kita start motor, itu kan dibutuhkan arus yang besar untuk menggerakan motor starter, motor starter menggerakan mesin ya, nah pada saat itu motor starter ambil arus dari aki, di start, dia nyedot arus, pada saat mesin hidup itu kan sebenarnya akinya voltase sudah berkurang, kalau mesin itu tidak cukup waktunya melakukan pengisian pada aki, itu yang saya bilang, kalau baru jalan 5 atau 10 menit arus yang masuk lebih kecil dari arus yang keluar pada saat melakukan starter, maka akinya akan tekor," tuturnya.
Akibatnya adalah kembali kepada prinsip aki tadi. Bahwa aki tidak dapat kembali ke kondisi terbaiknya.
"Dalam kondisi itu selnya akan mati. Sama kaya handphone, kita cas baru 70 persen belum penuh sudah di cabut, akibatnya pada saat kita coba cas penuh waktu lama, ya maksimal cuma 70 persen tadi. Jadi best marking dari selnya untuk melakukan pengisian adalah seberapa sering dia terisi dalam kondisi tersebut. Makanya umur pakainya jadi semakin pendek," tambah Deddy. [**na/dtk]