Metroterkini.com - Untuk mendukung instruksi pemerintahan Jokowi Dodo besih - bersih dari Pungutan Liar (Pungli) perusahaan bubur kertas PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) justru diduga memelihara dua Pos cek poin di pintu masuk Pos II perusahaan itu.
Hal ini terungkap dari pernyataan sopir kayu balak yang mengangkut kayu keperusahaan itu, setiap kali stempel di dokumen para sopir dikenai biaya 10 ribu rupiah, bukan itu saja Pos Bea Cukai juga ikut panen dari stempel yang dibubuhkan dibuku angkutan sopir.
"Akibat oknum Pos cek Poin Bea Cukai ini kami kekurangan uang angkutan," Jelas salah seorang sopir Ucok, Senin (17/10/16).
Sekertaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Pelawan, Asep P Sulaiman menyayangkan pungli ini yang diduga masih dipelihara, apalagi di pintu masuk perusahaan raksasa yang komit membantu program pemerintah untuk membersihkan aparat dari pungli.
"Sebaiknya pak Presiden melirik pungli di perusahaan ini, selain itu berakibat jalan rusak karena Tonase kendaraan melebihi kapasitas," Ujarnya.
Dikonfirmasi terkait dugaan pungli ini, Corporate Communication Head RAPP, Djarot Handoko melalui WhatsApp mempersilahkan konfirmasi pada bawahanya, sementra bawahan tersebut tidak mau menjawab.[basya]
