Bupati Ingin Rohil Jadi Percontohan Swasembada Pangan

Bupati Ingin Rohil Jadi Percontohan Swasembada Pangan

Metroterkini.com - Program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini sangat mendukung untuk diterapkan di kabupaten Rokan Hilir. Selain dukungan potensi sumber daya alamnya yang subur, bupati Rokan Hilir, H Suyatno juga berkeinginan kuat yang didukung oleh seluruh jajaran dan masyarakat sehingga ke depanya bisa menjadi kabupaten ini menjadi pusat percontohan dari program pemerintah pusat yakni meningkatkan swasembada pangan.

Kabupaten Rokan Hilir selama ini dikenal dengan pertanian, mulai dari padi, jagung, kedelai dan tanaman palawija lainya. Selain daerahnya yang subur karena berada di wilayah aliran sungai Rokan kabupaten Rokan Hilir,  saat ini wilayah Kabupaten Rokan Hilir juga didukung oleh wilayah pertanian yang masih sangat berpotensi untuk bercocok tanaman.

Data yang terhimpun oleh metroterkini ada beberapa daerah kecamatan di Kabupaten Rohil yang sangat berpotensi untuk daerah garapan pangan. Seperti kecamatan Pekaitan, Sinaboi, Kubu. Untuk kecamatan Sinaboi tepatnya dikepenghuluan Darussalam para petaninya sudah berhasil memanen jagung, ubi dan talas diatas lahan lebih kurang 113 Hakter (Ha).

Sementara mengutip data Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir tahun 2015, hampir 50 persen perekonomian di Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari sektor pertanian , sehingga pembanguna

bidang ekonomi dititik beratkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor-sektor lainnya.

Pembanguna sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ektensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan.

Pada tahun 2015 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.142 ha, lahan yang dugunakan untuk hutan negara 0 ha ( 0 persen ), perkebunan 381.298 ha (43,00 persen ), tegal /kebun/ ladang/ huma 64.427 ha ( 7,00 persen ), pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 353.183 ha (40,00 persen ), rawa-rawa yang tidak diusahakan 0 ( 0,00 persen ).  Tanaman kayu-kayuan 13.566 ha ( 2,00 persen ), lahan yang sementara tidak diusahakan 18.496 ha ( 2,00 persen ), sawah 29.236 ha ( 5,00 persen ), padang rumput 128 ha ( 0,02 persen ),kolam/empang seluas 0 ha ( 0,00 persen ), dan sisanya seluas 27.825 ha ( 3,00 persen ) digunakan untuk lain-lain.

Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Rokan Hilir.

Selama periode 2014 luas panen tanaman padi adalah 26.836 ha, yang terdiri dari padi sawah 12.836 ha dan padi ladang 14 ha. Sedangkan produksinya 79.291 ton yang terdiri dari padi sawah 49.291 ton dan padi ladang 30,00 ton.

 

Sementara luas panen tanaman pangan. Lainnya hanya 13,87 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 1.782 ha dengan produksi 10.496 ton. Luas panen tanaman sayur-sayuran adalah 781 ha dengan produksi 1.570 ton, sedangkan produksi tanaman buah-buahan sebesar 11.896,59 ton.

Untuk data Pertanian dan Tanaman Pangan Tahun 2014, hampir 50 persen perekonomian di Kabupaten Rokan Hilir bersumber dari sektor pertanian, sehingga pembanguna bidang ekonomi dititik beratkan pada sektor pertanian guna mendorong dan menopang sektor industri dan sektor perdagangan serta sektor-sektor lainnya.

Pembanguna sektor pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pangan yaitu beras, palawija dan hortikultura. peningkatan produksi perkebunan lainnya melalui intensifikasi, ektensifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan.

Pada tahun 2014 luas lahan di Kabupaten Rokan Hilir tercatat 888.142 ha, lahan yang dugunakan untuk hutan negara 0 ha ( 0 persen ), perkebunan 381.298 ha ( 43,00 persen ), tegal/ kebun/ ladang/ huma 64.427 ha ( 7,00 persen ), pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya 353.183 ha (40,00 persen ), rawa-rawa yang tidak diusahakan 0 ( 0,00 persen ). Tanaman kayu-kayuan 13.566 ha ( 2,00 persen ), lahan yang sementara tidak diusahakan 18.496 ha ( 2,00 persen ), sawah 29.236 ha ( 5,00 persen ), padang rumput 128 ha ( 0,02 persen ), kolam/empang seluas 0 ha ( 0,00 persen ), dan sisanya seluas 27.825 ha ( 3,00 persen ) digunakan untuk lain-lain.

Data tanaman pangan meliputi luas panen dan produksi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Rokan Hilir. Selama periode 2014 luas panen tanaman padi adalah 26.836 ha, yang terdiri dari padi sawah 12.836 ha dan padi ladang 14 ha. sedangkan produksinya 79.291 ton yang terdiri dari padi sawah 49.291 ton dan padi ladang 30,00 ton.

Sedangkan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 13,87 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 1.782 ha dengan produksi 10.496 ton. Luas panen tanaman sayur-sayuran adalah 781

ha dengan produksi 1.570 ton, sedangkan produksi tanaman buah-buahan sebesar 11.896,59 ton.

"Nah, kalau ini terus dikembangkan maka tidak tertutup kemungkinan kedepannya kecamatan sinaboi itu nantinya bisa dijadikan sebagai pusat percontohan pengembangan swasembada pangan dan perekonomian masyarakatnya tumbuh maju serta berkembang dengan pesat," kata Suyatno, belum lama ini.

Selain Kecamatan Sinaboi, Kecamatan lainnya seperti Pekaitan dan kubu juga memiliki potensi untuk dikembangkan. Untuk itu bupati Suyatno, meminta instansi terkait dalam dalam hal ini Dinas

Pertanian dan Peternakan (Distanak) Rohil untuk memaksimalkan kinerjanya.

"Perda alih fungsi lahan telah disahkan oleh DPRD Rohil, Jadi Kita harus menjalankannya dengan baik dengan bekerja secara maksimal. Karena perda itu dibuat dan disahkan tujaunnya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan tanaman pangan lainnya dalam rangka menuju Swasembada pangan pada tahun 2017 mendatang," pesan Suyatno.

Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno kembali mengingatkan Dinas Pertanian Rohil untuk senantiasa memperhatikan para petani dalam rangka menggesa negeri ini menju swasembada pangan. "Perhatikan  para petani agar hasil pertaniannya meningkat dan memuaskan. Jangan sampai ada laporan para petani dibiarkan, apalagi kalau sampai hasil panennya gagal total," pesanya.

Selain itu, Ia juga meminta agar Perda yang telah dibuat untuk bisa dilaksnakan sehingga jangan ada lagi lahan pertanian yang disulap menjadi lahan perkebunan sehingga berpengaruh kepada jumlah produksi gabah di Negri Seribu Kubah. "Kita jangan sampai lupa nasi yang kita makan dari hasil pertanian jadi kalau sampai tidak ada yang menanam padi kit mau makan apa.'' pungkasnya. [advertorial-humas]

Berita Lainnya

Index