Rohil Miliki Cangan Minyak Bumi untuk Dukung Pembangunan

Rohil Miliki Cangan Minyak Bumi untuk Dukung Pembangunan

Metroterkini.com - Rohil merupakan daerah penghasil minyak terbesar sekaligus penyumbang Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi (DBH Migas) terbesar untuk APBD. Selain memiliki sumber Minyak bumi yang besar, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga memiliki cadangan gas bumi. Sayangnya, cadangan gas bumi itu belum pernah tersentuh oleh pihak manapun untuk melakukan pengelolaannya.

"Bumi Rohil ini selain menyimpan kekayaan bumi berupa minyak juga memiliki cadangan gas bumi. Namun, untuk menggalinya tentunya kita membutuhkan investor atau pihak ketiga untuk mengelolanya," kata Plt Sekdakab Rohil, Drs H Surya Arfan Msi, belum lama ini Bagansiapiapi.

Untuk diketahui di Riau terdapat 6 block minyak bumi yakni siak block, Rokan, Mountain Front Kuntan, Selat Panjang, Malaca Strait, dan Coastal plain pekanbaru. Dari 6 block itu yang terbesar adalah block Rokan yang salah satunya terdapat di Rokan Hilir, Riau.

Dengan kondisi ini tentunya semua pihak percaya terutama Pemkab Rokan Hilir jika bumi Rokan Hilir memiliki cadangan gas yang cukup besar. Agar kekayaan bumi ini bisa digali, Pemkab Rohil membuka peluang bagi investor yang ingin berivestasi.

"Kita membuka diri bagi siapa saja yang berkeinginan untuk menggali cadangan gas bumi yang ada dirohil. Mengenai perizinannya pemkab rohil akan mempermudahnya selagi itu memenuhi persyaratan," kata Surya Arfan.

Tiga kecamatan penghasil minyak di Rohil, Bangko Pusako, Tanah Putih dan Kubu, diklaimnya Kecamatan Bangko Pusako memiliki cadangan minyak dan gas bumi terbesar. “Minyak insya Allah yang berkait PAD (DBH Migas, red) itu adalah Bangko Pusako, Tanah Putih dan Kecamatan Kubu, tapi paling besar di Bangko Pusako,” aku Plt Sekda. 

Kabupaten Rokan Hilir salah satu pemberi kontribusi yang signifikan terhadap produksi migas nasional. Untuk sektor minyak bumi, Rokan Hilir merupakan menyumbang APBN. Dari Blok Rokan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, yang dioperasikan oleh Chevron Pacific Indonesia dengan produksinya 256.400 bph.

Secara umum sektor pertambangan dan energi di Kabupaten Rokan Hilir menunjukkan perkembangan yang positif. Produksi bahan tambang, yaitu minyak bumi sebagai sumber daya tak terbaharui di Rokan Hilir terus mengalami penurunan dari sekitar 28,20 juta barel [data tahun 2007] dan menjadi sekitar 23,88 juta barel [pada tahun 2009].  Sektor Pertambangan utamanya sub sektor minyak bumi dan gas di Rokan Hilir menguasai 57,32 persen PDRB Kabupaten Rokan Hilir.

Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) saat ini memiliki cadangan minyak terbesar Riau yang ada di sekitar Sungai Rokan. Jumlahnya akan melebihi minyak Duri di Kabupaten Bengkalis. Jika cangangan minyak bumi Kabupaten Rohil digali dan dimanfaatkan, kabupaten Rokan Hilir akan menjadi kabupaten terkaya di Indonesia.Hal tersebut tentu bermanfaat bagi masyarakat Riau dan khususnya Kabupaten Rokan Hilir.

Menurutnya kekayaan Riau harus dimanfaatkan untuk pembangunan karena masih banyak jalan yang harus diperbaiki. Tidak hanya itu, akibat pertumbuhan pembangunan dan penduduk diperlukan juga pembangunan jalan yang baru.

Untuk nilai PDRB dengan minyak dan gas berdasarkan harga berlaku selama periode 2009-2013 sebesar 83.88 persen. Sedangkan peningkatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir 2016 nilai PDRB tanpa minyak dan gas berdasarkan harga berlaku pada periode yang sama sebesar 106.76 persen.

Kontribusi sektoral terhadap nilai PDRB dengan minyak dan gas berdasarkan harga berlaku selama periode 2009-2013 terlihat bahwa sektor pertambangan memberikan kontribusi terbesar. Pada tahun 2009 kontribusi sektor pertambangan sebesar 60.35 persen, kemudian menurunt menjadi 54.12 persen pada tahun 2010 dan kembali menurun pada tahun 2011 menjadi 51.60 persen dan menurun lagi menjadi 47.47 pada tahun 2012 dan kembali menurun pada tahun 2013 menjadi 45.78 persen. 

Namun secara periodik 2009-2013 nilai PDRB sektor pertambangan meningkat sebesar 67.25 persen. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua yaitu sebesar 21.50 persen pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 22.99 persen pada tahun 2010 dan mengalami penurunan sebesar 22.71 persen pada tahun 2011 lalu mengalami kenaikan sebesar 23.60 persen pada tahun 2012.

Namun saat pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak Bumi dan Gas (Migas) Tahun 2016, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengalami penurunan sebesar Rp 800 miliar lebih dana APBD Rohil dirasionalisasi.

Bupati Rokan Hilir, H. Suyatno menyampaikan pengeboran sumur minyak yang baru, akan menambah jumlah ekspolrasi minyak dari Rokan Hilir, dan berimbas kepada meningkatnya Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi (DBH Migas). 

Pemkab Rohil menurut Suyatno, meski kemungkinan terjadi peningkatan DBH Migas, dimasa datang, pihaknya tetap tidak mengabaikan penerimaan daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ndak lah, kitakan DBH tetap DBH, PAD tentu harus kita genjot, jadi kita sangat mengharap sama sekali dengan dana bagi hasil minyak. Sampai kapan DBH kita itu, sementara potensi-potensi yang kita miliki itu, luar biasa juga, ini harus diberikan support kepada Dinas Pendapatan Daerah, untuk mereka lebih giat lagi, membongkar, mengangkat potensi-potensi yang kita miliki saat ini,” timpalnya.  [Adv-hms]

Berita Lainnya

Index