Metroterkini.com - Salah seorang pekerja dalam pabrik PT. Riau Pulp and Paper (RAPP) mengungkapkan kebenaran yang terjadi didalam perusahaan pembuat kertas itu, selain Securitynya memperlakukan pekerja seperti tahanan, juga mereka terkenal arogan dan berbuat sekehendak hatinya.
"Kami bekerja keluar masuk perusahaan seperti orang tahana di lembaga permasyarakatan, bahkan mereka tidak segan - segan mengancam memukuli tampa takut dengan hukum yang berlaku di negara ini, seolah - olah mereka kebal hukum," jelas salah seorang pekerja di pabrik RAPP, Zainal, Selasa (26/7/16).
Atas perlakuan yang dinilai kurang manusiawi ini, Senin (25/7/16) sebelumnya membuat para pekerja ini dengan spontan melakukan pembalasan melawan, penyebabnya nasi bungkus makanan siang pekerja ini disepak seperti bola, karena nasi ini dibawa pakai tas tangan kelokasi pabrik.
Atas kejadian ini, Kapolres Pelalawan Pelalawan, AKBP Ari Wibowo, turun tangan mengamankan kelokasi kejadian, guna kerusuhan tidak meluas, sebab saat itu lebih dari 3 ribu orang massa melakukan aksi turun kejalan. Bahkan dalam pengamanan ini beliau sempat terkena lemparan batu.
Peristiwa ini terpicu adanya aksi protes sekelompok pekerja yang tidak terima dengan pemeriksaan dan tas harus dititip. Mengetahui adanya oknum sekuriti melakukan pemeriksaan secara arogan terhadap tas berisi nasi dan sarapan para karyawan.
Bahkan sebelumnya ada beberapa tas karyawan yang dititip di pos penjagaan hilang dan makanan yang ada di dalamnya berantakan. Maka spontan ratusan karyawaan yang akan masuk kerja langsung beraksi dan melakukan protes, hingga membuat belasan sekuriti yang melakukan pengamanan melarikan diri.
Untung lemparan batu yang mengenai di bagian kepala tidak parah, begitu juga dengan Kasat Reskrim AKP Herman Pelani hanya mengalami luka memar dan tergores disiku. Salah personel Humas Polres Pelalawan luka agak parah yang harus mendapat perawatan medis akibat luka di bagian lengan kirinya.
Atas kejadian ini Departement Security PT. RAPP mengeluarkan pengumuman No : 01.SEC-PG/VII/2016 yang berbunyi melarang bawa tas kecuali tas laptop kelokasi pabrik. Himbauan ini mulai diberlakukan tanggal 1 Agustus 2016.
Sebelumnya juga santer terdengar kearoganan securiti RAPP ini, misalnya ada nyawa maling besi melayang setelah berurusan dengan mereka, yang luka - luka bahkan merusak rumah warga.[basya]