Metroterkini.com - Berkas dugaan korupsi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu, HM Zein sudah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.
Dengan demikian, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau yang akan segera menyerahkannya ke kejaksaan bersama tersangka lainnya, Hasrizal alias Ujang, yang juga terlibat korupsi korupsi pengadaan alat komputer TIK/E-Learning.
"Berkasnya sudah P21. Kalau tidak salah, Jumat (17/6) kemarin. Ini untuk kedua tersangka (HM Zein dan Hasrizal,red)," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, Senin (20/6/16).
Terkait penyerahan barang bukti dan tersangka atau tahap II, penyidik saat ini masih berkoordinasi dengan Kejati Riau untuk menentukan harinya.
"Kita masih berkoordinasi dengan JPU. Semoga dalam waktu dekat bisa dilakukan tahap II-nya, supaya JPU bisa melakukan tugas penuntutan di persidangan nantinya," tegas Guntur.
Proyek ini bersumber dari dana APBN Kementerian Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2014 untuk 32 Sekolah Dasar di Kabupaten Rokan Hulu. Selama kegiatan, HM Zein diduga mengarahkan kepala sekolah untuk membeli alat komputer TIK/E-Learning kepada Hasrizal.
Atas perbuatan itu, HM Zein diduga mendapatkan fee ataupun keuntungan dari Hasrizal alias Ujang. Hal ini tidak boleh karena sesuai petunjuk teknis pengadaan tersebut dilaksanakan secara swakelola. Audit yang dilakukan, penyelewengan kegiatan ini merugikan negara sebesar Rp300 juta.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Program dari Kementerian Pendidikan Nasional juga ditujukan untuk sejumlah kabupaten/kota lain di Riau. Kasus serupa juga terjadi di Kabupaten Siak dan telah menetapkan seorang tersangka. Dana Hibah juga diterima para kepala sekolah di Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai. [**]
