Proyek Rp 21,5 M di Kec XIII Koto Kampar Tanpa Plang Nama

Proyek Rp 21,5 M di Kec XIII Koto Kampar Tanpa Plang Nama

Metroterkini.com - Proyek pembangunan jalan menuju tempat Pariwisata Candi Muara Takus Kampar dan jalan lintas Pasir Pangaraian Rokan Hulu saat ini tengah 

dikerjakan dan terlihat sejumlah alat berat sedang melakukan pengerjaan di lokasi.

Namun warga Muara Takus mengaku tidak tahu proyek tersebut, apakah proyek propinsi atau proyek kabupaten karena selama ini kontraktornya kucing-kucingan 

dengan masyarakat termasuk tidak adanya plang papan proyek di lokasi tersebut.

Proyek ini menurut sejumlah sumber dikerjakan oleh PT. Adi Tabana yang dimiliki oleh Yulizar asal Sumatera Barat. Ketika di konfirmasi melalui sambungan 

selulernya di nomor 08xxxxx ia membantak jika tidak memasang papan proyek.

Menurutnya papan nama sudah dipasang di Simpang Batu Bersurat Kecamatan XIII Koto kampar,"Saya sudah suruh anggota memasangnya," kata Yulizar memlalui 

sambungan telepon selulernya.

Saat dijelaskan, bahwa di lokasi saat ini tidak ditemukan plang papan proyek, bahkan sepanjang jalan masuk yang di jelaskan Yulizar. Lagi-lagi Yulizar tetap 

ngotot dengan menyebutkan plang papan proyel di pasang di Warung Simpang Batu Bersurat bukan di jalan yang sedang dikerjakan.

"Ya papan informasinya sudah dititip di warung Simpang Batu Bersurat," katanyanya tanpa bisa menjawab alasanya menitipkan plang papan proyek yang tidal 

dipasang.


Saat ditanya besarnya biaya anggaran dana proyek yang sedang dikerjakan saat ini, Yulizar mengaku Anggaran biaya pembangunan jalan Muara Takus yang dianggarkan melalui APBD Riau tahun anggaran 2016 ini, senilai Rp 21,5 miliar,dengan lebar 7 meter dan panjang 4,6 kilometer.

Menurut salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Senin (16/5/16) mengaku pihak kontraktor pelaksana jalan ini, sebenarnya tidak ada niat membangun 

dengan baik. "Bisa dilihat, sejak awal hingga hari ini papan informasi saja tidak ada, bagaimana mereka bisa transparan dalam melaksanakan proyek tersebut," ungkap warga.

Menyikapi tidak transfaranya proyek jalan yang bersumber dari APBD Riau tahun 2016, M. Ikhsan, SH yang penggiat anti corruption di Kampar megharapkan, 

kontraktot dalam melaksanakan melaksanakan kegiatan anggaran negara seharusnya sebelum bekerja harus memasang papan informasi proyek karena itu sangatlah penting.

"Disini masyarakat ikut mengawasi pelaksanaakan anggaran negara yang digunakan.Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Satker yang bersangkutaan harus tegas" 

ucap Ikhsan. [ali]

Berita Lainnya

Index