Metroterkini.com - Pelumas atau oli mesin cukup banyak merek dan tipenya saat ini. Kisaran harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu.
Meski dibanderol dengan harga mahal, dan sudah menggunakan ragam aditif modern tapi tidak jaminan bahwa oli tersebut baik digunakan oleh semua kendaran, terutama untuk mobil dan sepeda motor lawas.
Menjawab hal ini, Salam Isadat, Technical Service Engineer Motul for Indonesia, mengatakan bawah oli yang mahal belum tentu cocok untuk kendaraan yang berumur.
"Mobil dan motor yang tua seperti tahun 1990-an berbeda karakter dengan mesin mobil dan motor yang saat ini, jangan sembarang membeli oli.
Jangan mentang-mentang membeli oli dengan harga mahal lalu digunakan ke mobil dan motor tua, yang ada malah mesin jadi loyo," ucap Salam kepada Otomania, Selasa (10/5/16).
Secara teknologi mobil dan motor yang sudah berumur lebih cocok menggunakan karakter oli yang kental. Beda dengan mesin generasi saat ini yang makin modern arahnya semakin membutuhkan pelumas yang lebih encer.
"Bagi pemilik motor dan mobil yang lawas baiknya menggunakan oli dengan tipe 20W50. Bila masalah baiknya sintetik atau tidak jawabnya pasti sintetik, yang jadi masalah hanya soal kekentalannya saja," kata Salam.
Hal ini senada dengan M Abidin, GM After Sales dan Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang mengatakan bahwa saat akan memilih atau membeli oli baiknya pemilik motor juga melihat teknologi mesinya, jangan asal menggunakan sembarang oli.
"Semahal apapun olinya bila tidak cocok digunakan dengan teknologi motornya akan sia-sia, dan buang-buang duit saja. Motor era sekarang cenderung memiliki setelan rpm yang tinggi, mesin juga didesain lebih kompak dengan celah sirkulasi makin sempit di mesin sehingga membutuhkan pelumas yang viskositasnya rendah agar mudah ditransfer, beda dengan motor era 80 dan 90-an," ucap Salam. [**]