Metroterkini.com - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ternyata masih menimbulkan berbagai permasalahan pada pelaksanaan ujian nasional tahun 2016. Hal itu seperti disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim yang menilai UNBK, bukan hanya persoalan listrik, dan koneksi internet.
"Tetapi juga dari segi teknologi dan IT (Information and Technology)," kata Suli Daim melalui telepon selularnya, Rabu (6/4/16).
Suli Daim adalah salah satu anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang berangkat dari Dapil Jatim VII yang meliputi Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Ngawi dan Magetan. Dia menilai pelaksanaan UNBK tahun ini harus dievaluasi untuk pelaksanaan tahun depan.
“Ini ada ketidakkesiapan dari perangkat yang jadi bagian proses Unas dan itu tidak diantisipasi. Selama ini hanya bicara listrik, dan internet saja. Tetapi juga harus memikirkan connect server dengan pusat,” tambah pria kelahiran Lamongan ini.
Pihaknya menilai, ada kelemahan kontrol dari penyelenggara ujian serta kurang melakukan pengawasan secara menyeluruh. “Mungkin ada sekolah yang besar dan bagus dipertengahan kota tahun kemarin sudah melaksanakan UNBK. Tetapi untuk sekolah pinggiran apa sudah dipastikan siap UNBK,” paparnya.
Seperti diketahui Senin (4/4) Suli Daim bersama anggota Komisi E sidak ke SMA Barunawati, SMA Takmiriyah dan SMK Dr. Sortomo yang menyelenggarakan UNBK berbasis komputer. Di SMA Takmiriyah ada kesan ketakutan kepala sekolah berterus terang bahwa satu kelas ada problem conecting ke pusat server.
"Begitu kami ke SMK Dr. Soetomo kasus serupa terlihat langsung 26 siswa pada sesi pertama Unas ada di luar kelas. Kami ketemu kepala sekolah dan teknisi yg ada di sekolah tersebut bahwa terjadi gagal login token ke server," terangnya.
Namun begitu Kepala Sekolah dikontak salah satu radio swasta katanya sudah tidak ada masalah hanya 10 menit saja troublenya. "Padahal kami meninggalkan sekolah tersebut jam 10.30 WIB saat masuk sesi kedua ? Ada apa sebenarnya dengan UNBK di Surabaya?," tanyanya. [nur]