Metroterkini.com - Guna melakukan penguatan wawasan kebangsaan, Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Sartono melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Hal itu dilaksanakan juga dalam rangka memberikan penguatan dan juga pembekalan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Sartono di Balai Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan beberapa hari lalu. Pada kesempatan itu, Sartono melalui Tenaga Ahlinya menyampaikan beberapa terkait penguatan wawasan kebangsaan.
"Banyak hal yang harus kita segarkan dari masyarakat kita, kenapa kami bilang disegarkan karena sebenarnya sudah ada nilai-nilai dr empat pilar tersebut. Hanya saja kita agak melupakanya karena terkikis dalam modernisme," ujar Imam Mahfud, Tenaga Ahli Sartono.
Dia menambahkan nilai-nilai itu adalah gotong-royong, andap asor, tepo sliro, dan nilai-nilai lain yang sangat banyak diajarkan nenek moyang kita. "Karena ending dari semua nilai-nilai itu adalah menciptakan masyarakat adil sejahtera, berkesatuan dan guyup rukun," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga dari Polres Pacitan yaitu Kompol Lutfi dan Lettu Nur Hadi dari Kodim 0801/ Pacitan yang menjadi pemateri dalam sosialisasi tersebut.
Pada kesempatan tersebut apresiasi juga disampaikan oleh Camat Pacitan Erwin yang menyampaikan terimakasih pada Sartono yang merupakan dewan yang sangat rajin mengunjungi dan memperjuangkan aspirasi warga Pacitan.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bubakan dan Selosari yang juga hadir dalam acara tersebut, karena masyarakat sebenarnya hanya ingin di perhatikan dan ada sesuatu yang riil yang diperjuangkan anggota dewan.
Dalam acara tersebut di hadiri ratusan orang perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda dari dua desa Bubakan dan Selosari.
Beberapa masukan dari masyarakat muncul terkait pentingnya sosialisasi empat pilar. Salah satunya dari Adi, salah satu warga Bubakan, supaya program penataran P4 kembali digalakan mengingat anak anaksekarang sudah banyak meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa serta memiliki rasa kecintaan terhadap produk bangsa sendiri. "Hal ini sangat berbahaya jika dibiarkan," tukasnya. [nur]