Metroterkini.com - Catatan kisah bencana longsor di empat desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau menyisakan kesedihan tersendiri. Ketua Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Lubuk Bigau, Firman mengatakan, ekonomi masyarat sejak longsor yang melimpa empat desa sangat menyedihkan. Seandainya tidak ada bantuan yang disalurkan melalui heli, mungkin
sebagian masyarakat sudah kelaparan karena tidak ada pangan.
"Jadi sangat memprihatinkan, secara pribadi dan saluku masyarakat. Untuk menyelohkan anak sudah susah. Apalagi masyarakat awam, anak-anak yang sekolah diluar desa sudah pulang kampung
lagi, karena tidak punya dana untuk menyekolahkan anak," kata Firman lagi.
Tambahnya, kebenyakan anak di empat desa ini sekolah di Payah Kumbuh, Sumbar. "Sekarang sudah putus sekolah, karena warga tidak bisa menyekolahkan anak," tuturnya.
"Coba bayangkan harga karet Rp 3,000 kg. Sekarang beras Rp15.000. Harga cabai lokal di jual Rp 25 ribu per kilogramnya, sedangkan cabai mudik (Sumbar) dijual diatas Rp 50 ribu.
Untuk sekarang jalan yang bisa dilewati hanya dari Sumbar. harga ikan teri Rp100 ribu. Bagaimana masyarakat akan berobat atau anak mau sekolah anak, untuk makan sajak susah," keluhnya.
Masyarakat empat desa tidak bisa berharap banyak dengan pemerintah, karena selama ini terkesan tidak ada upaya membuka isolasi desa yang tertimpa bencana ini. "Mungkin ini kurangnya
perhatian pemerintah. Jika memang mau membantu desa ini tidak susah, hanya keinginan pemerintah yang dinilai lamban," ungkapnya.
"Harapan kami masyarakat, tolong masyarakat yang jauh di hulu ini, kami juga masyarkat Kampar, Riau dan Indonesia yang sudah merdeka. Paling tidak lihat lah kondisi kami saat ini. Sejak longsor
belum ada pemerintah kesini. Tolong perbaikan jalan menuju kami," harapnya.
Menurutnya jalan penghubung desa dan kecamatan yang paling utama, "kerena itu sumber kehidupan kami melalui jalan ini".
"Tolong sambungkan lidah kami untuk menyampaikan ini ke pemerintah. Untuk makan saja kami susah, apalagi akan menemui Bupati Kampar atau Gubernur Riau.
Desa Lubuk Bigau saat ini didiami 78 KK dan hanya 2 orang anak yang bersekolah di tingkat SMP yaitu Rio dan Toni. Untuk empat desa ada 15 anak yang putus sekolah tingkat SMP.
sedang SMA dan SMP Satu berada satu atap yang berada di Desa Kebun Tinggi yang berjarak sekitar 2 KM dari desa Lubuk Bigau.
Kondisi menuju desa Lubuk Bigau masih belum bisa dilalui kendaraan roda 4, karena mobil double cabin tidak berhasil melewati medan yang cukup sulit setelah longsor. Sementara jaringan telekomunikasi juga tidak ada. [amin]