Metroterkini.com - Komunitas Reyog Ponorogo (KRP) berencana secara rutin menampilkan kesenian reyog di ajang Car Free Day (CFD) di Ibukota Jakarta. Nantinya puluhan grup reyog yang ada di Jabodetabek secara bergantian menampilkan kebolehannya dalam ajang tersebut.
"Kami akan unjuk kebolehan sekaligus memperkenalkan kesenian reyog kepada anak-anak dan masyarakat luas yang datang ke Car Free Day. Banyak pesan-pesan moral kesenian yang perlu disampaikan," kata Wakil Ketua KRP, S Nojeng usai bersilaturahmi dengan Ketua Komisi D DPRD DKI, Mohamad Sanusi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (17/2/16).
Menurut Nojeng, pihaknya juga berkomitmen untuk melestarikan, mengembangkan, meningkatkan kualitas seni budaya serta memasyarakatkan seni budaya Reyog Ponorogo di tingkat regional, nasional maupun internasional. Terlebih, Reyog Ponorogo telah diakui sebagai Warisan Budaya Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 lalu, dan sedang diperjuangan untuk mendapat pengakuan UNESCO.
“Rombongan KRP juga berencana memenuhi undangan tampil di Filipina dalam rangka misi kebudayaan,” tambah Nojeng.
Sementara Mohamad Sanusi menilai reyog Ponorogo adalah kesenian daerah yang sangat bagus. Sehingga sayang apabila tidak ditampilkan secara rutin, dan diperkenalkan kepada generasi muda. Selama ini, kesenian reyog Ponorogo kurang mendapat penyaluran untuk tampil dan berkompetisi. Mereka lebih banyak latihan-latihan saja.
“Kesenian reyog harus sering ditampilkan, tidak sekedar latihan saja. Dengan bisa tampil setiap pekan di acara Car Free Day, mereka bisa mendapat penyaluran serta bisa memperkenalkan budaya bangsa tersebut kepada masyarakat, terutama generasi muda dan anak-anak,” tandas Sanusi. [**]