Metroterkini.com - Partai Golkar munas Riau memutuskan bakal menggelar munas pada Mei nanti untuk memilih ketua umum baru selain Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Sejumlah nama pun digadang bakal meramaikan bursa calon ketua umum pada munas nanti.
Menariknya, aroma persaingan dan saling jegal sudah terjadi sejak kini. Bukan antara kubu Ical dan Agung Laksono, melainkan antar sesama loyalis Ical yakni kubu Setya Novanto dan Ade Komarudin.
Setya Novanto (Setnov) dan Ade Komarudin (Akom) memang disebut calon kuat di bursa ketua umum Golkar. Keduanya memang dikenal sudah tak akur sejak dulu. Terlebih, mereka bertukar posisi sebelumnya. Akom jadi ketua DPR sementara Setnov menjadi ketua Fraksi Golkar di DPR.
Loyalis Setnov, Ridwan Bae mengingatkan bahwa Akom pernah berjanji tak akan maju jadi calon ketum Golkar. Sebab, Ketum Golkar Ical sudah memberikan posisi ketua DPR kepada Akom pasca Setnov mundur karena terlilit kasus 'Papa Minta Saham'.
"Tak mau nyalon ketua Golkar itu penyataan dia sebelum jadi ketua DPR. Kalau jadi ketua DPR dia tidak akan maju jadi ketua Golkar," kata Ridwan seperti dilansir Merdeka, Senin (8/2).
Dia mengakui jika tak ada dalam aturan partai melarang kader Golkar yang jabat ketua DPR dilarang maju di munas. Hanya saja, dia mengingatkan komitmen Ade Komarudin di depan ketua DPR Golkar tingkat I dan II beberapa waktu lalu.
"Sebelum jadi ketua DPR, dia memberikan pernyataan terbuka di depan DPD-DPD Golkar," kata Ridwan Bae yang juga ketua forum komunikasi DPD Golkar.
Ridwan juga menyindir bahwa citra DPR saat ini sedang buruk dan butuh perhatian.
"Tergantung pribadi dia, kalau dia konsisten dan lebih fokus mengurus DPR yang citranya lagi buruk-buruknya, saya pikir langkah yang baik," kata Ridwan , Senin (8/2).
Ridwan tak menolak secara tegas penyebutan Akom di bursa ketum Golkar. Hanya saja, dia mengungkap butuh fokus yang tinggi antara mengurus Golkar dan DPR.
"Kalau mau maju ketua DPP Golkar meninggalkan DPR, fokus di Golkar yang lagi terpuruk, itu juga baik," cetus loyalis Setnov ini.
Ketika ditanya jika Akom mau sekaligus jabat ketua DPR dan ketum Golkar, Ridwan hanya menjawab diplomatis.
"Kalau mau dua-duanya juga dia mau ketua DPR dan ketua Golkar, itu juga hadiah," kata Ridwan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau, Aburizal Bakrie, menegaskan posisi Ade Komarudin sebagai ketua DPR tidak bisa menghalanginya untuk maju sebagai calon ketua umum partai beringin.
Ical ingin semua kader yang berniat mencalonkan diri agar bersaing secara sehat.
Menurut politikus Golkar, Bambang Soesatyo, pernyataan Ical tersebut disampaikan Minggu (7/2) pagi pukul 08.04 Wib melalui pesan di grup WhatsApp DPP Golkar.
Pesan itu muncul di tengah adanya upaya penghadangan Akom menjadi calon ketua umum Golkar karena yang bersangkutan sudah menjabat ketua DPR.
"Akom boleh maju dong! Tadi malam saya bicara dengan Akom per telepon. Biar semua kader Partai Golkar yang berminat dapat bersaing dengan baik dan sehat," tulis Ical sebagaimana pesan WhatsApp yang diteruskan Bambang ke kalangan wartawan.
Sebelumnya Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, menyatakan kini sudah ada oknum di DPP Golkar yang hendak menghadang Akom. Alasannya karena Akom sudah menjadi ketua DPR maka dilarang maju sebagai calon ketua umum di partai berlambang beringin itu.
"Ada oknum mengatasnamakan paguyuban DPD I Partai Golkar se-Indonesia yang melarang Akom maju karena sudah jadi ketua DPR. Itu konyol dan sangat disesalkan," ujar Bamsoet yang juga loyalis Akom ini.
Bamsoet memang tidak secara tegas menyebut nama. Namun, pernyataannya itu jelas mengarah ke Ridwan Bae selaku ketua Paguyuban DPD I Golkar.
Konflik Akom dan Setnov sebetulnya sudah berlangsung lama. Namun yang masih melekat diingatan publik yakni ketika ribut perombakan fraksi Partai Golkar selepas Setnov tukar posisi dengan Akom.
Setnov mengganti seluruh loyalis Akom di DPR dengan para loyalisnya. Sebut saja, Bamsoet dicopot dari sekretaris fraksi digantikan Azis Syamsuddin. Ahmadi Noor Supit diganti dari ketua Banggar oleh Kahar Muzakir.
Konflik keduanya diprediksi akan kembali panas jelang munalub Golkar. Setnov dan Akom dikabarkan berniat juga maju jadi calon orang nomor satu di Partai Golkar. [mdk]